Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tinggalkan Kemewahan, Anak Keluarga Bos Djarum Memilih Menjadi Biarawati

1 Agustus 2019   08:09 Diperbarui: 1 Agustus 2019   09:49 2941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suster Lucy Agnes (Kanan).  Sumber Foto : Asianews.it

Anak perempuan dari pasangan suami istri Paul dan Cecilia Darmoko ini sempat membuat keluarganya terpukul ketika mendengar jalan hidup mulia yang ingin dijalaninya. 

 Ibunya bahkan menangis ketika mengetahui keputusannya itu, namun seiring berjalannya waktu sejak beberapa tahun yang lalu akhirnya bisa menerima bahkan bangga dengan jalan hidup yang dipilih oleh Suster Lucy Agnes ini yang telah menjadi biarawati. 

Kekayaan dan kenyamanan hidup justru tidak membuat suster Lucy Agnes ini betah untuk menjalani hidupnya.  Justru kebahagiaan sesungguhnya bagi dia adalah ketika hidupnya menjadi berkat bagi orang lain. 

Harta kekayaan tidak bisa menghalangi langkahnya,  kebaikan hatinya dan panggilannya untuk melayani mereka yang terbuang. 

Siapa yang tidak tahu tentang keluarga Djarum yang merupakan keluarga nomor satu terkaya di Indonesia, keluarga pemilik Grup Djarum ini juga merupakan keluarga nomor enam terkaya di Asia dan berada pada urutan 131 terkaya di dunia. 

Majalah Forbes dalam rilis daftar orang terkaya dunia 2018 pada tanggal 7 Maret 2018. Untuk Indonesia, dua posisi teratas yang masih diduduki pewaris PT Djarum, Budi dan Michael Hartono. Tahun lalu, keduanya dinobatkan gelar yang sama dengan kekayaan US$ 32 miliar atau sekitar Rp 440 triliun lebih.

Budi dan Michael Hartono ini memiliki seorang keponakan perempuan yang bernama Maria Donna Dewiyanti Darmoko yang menempuh bangku pendidikan SMA di Pert, Australia dan lulusan magister (S2) dari Chicago, Amerika Serikat. 

Kisah hidup dari Suster Lucy Agnes yang bernama lengkap Maria Donna Dewiyanti Darmoko yang lahir di Kudus,  Jawa Tengah ini seakan mengetuk pintu hati kecil kita semua untuk mengingatkan kita bahwa uang atau kekayaan bukanlah segalanya dalam dunia ini karena kehidupan abadi manusia sesungguhnya bukan di dunia melainkan di sorga. 

Suster Lucy membuktikan bahwa hidup seharusnya menjadi berkat bagi sesama.

Disaat semua kita bercita-cita dan berusaha ingin sukses secara materi namun  sosok Suster Lucy menyadarkan kita bahwa hidup bukan hanya berbicara tentang apa yang kamu raih melainkan apa yang bisa kamu beri. 

Disaat semua orang bermimpi untuk sekolah di sekolah ternama di luar negeri, sehingga kita bangga dengan titel atau gelar dari sekolah tersebut,  namun justru Suster Lucy mengingatkan kita bahwa sesungguhnya pendidikan yang paling tertinggi dan mulia di dunia ini adalah belajar untuk menolong dan menjadi berkat bagi orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun