Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tinggalkan Kemewahan, Anak Keluarga Bos Djarum Memilih Menjadi Biarawati

1 Agustus 2019   08:09 Diperbarui: 1 Agustus 2019   09:49 2941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suster Lucy Agnes (Kanan).  Sumber Foto : Asianews.it

Tinggalkan Kemewahan Demi Kemanusiaan, anak keluarga Bos Djarum menjadi Biarawati. 

Harta terbesar dalam diri manusia adalah KASIH. 

Kerelaan untuk berbagi dan memberi bagi sesama,  melayani serta ikhlas menjalani hidup ini adalah harta tertinggi dalam diri manusia yang tidak dimiliki oleh banyak orang. 

Mungkin itulah yang ada dalam benak Suster Lucy Agnes yang meninggalkan semua kehidupannya yang mewah karena memiliki prinsip hidup yakni melayani dan menjadi berkat bagi sesama.  

Jalan pelayanan yang dipilihnya ketika itu bagi saya bisa dibilang luar biasa.  Karena sekalipun seseorang ingin memberikan hidupnya menjadi berkat dan melayani orang lain,  belum tentu bisa melakukan pelayanan seperti yang di lakukan oleh suster Lucy Agnes ini. 

Pasti anda pernah mendengar tentang Bunda Teresa dari Kalkuta India yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani orang miskin dan orang sakit dan semua orang pinggiran yang mungkin dianggap hina dan kotor bagi kebanyakan orang. 

Misionaris Charitas atau ordo CInta Kasih, sebuah Ordo agama Katolik yang didirikan pada 7 Oktober 1950 oleh Bunda Teresa.
Di tempat inilah seorang anak perempuan dari keluarga konglomerat memilih untuk menjadi biarawati,  mengambil keputusan menempuh jalan hidup mulianya. 

Jika saya kutip dari kbkkindonesia.org, Suster Lucy Agnes ketika di Kalkuta, India, pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris. Dikatakan bahwa Suster Lucy paling setia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.

Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala orang-orang yang mereka rawat.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Bunda Teresa dahulu yang merawat orang sakit kusta dahulu demikian juga pelayanan dan pemberian diri yang dilakukan oleh Suster Lucy Agnes ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun