Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah 50 Tahun Penantian, Rumah Ibadah Pulau Teon - Mesa Diresmikan

7 Desember 2021   13:27 Diperbarui: 16 Desember 2021   14:12 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Imanuel Jemaat GPM Mesa Pulau Teon Kabupaten Maluku Tengah - Provinsi Maluku (Dokumentasi Panitia)

Injil pertama kali masuk ke Mesa pada tanggal 1 Desember 1893 setelah Bpk. Benjamin Relmasira/Welsopy menghadap Residen Jansen di Amboina memohon agar injil diberitakan di kampung Mesa P.Teon. 

Residen Jansen setuju dan menyuruh menjemput Penginjil Bpk. Z Latuharhary di Jemaat Batumerah Pulau Damer untuk melakukan pembaptisan pertama kali di Mesa pada tanggal 1 Desember 1893. Dari Mesa injil disiarkan ke Layeni, Isu dan lainnya. Di layeni terdapat monumen injil masuk pada tanggal 10 Desember 1893.

Dalam catatan pembaptisan/permandian Gereja Mesa Pulau Teon , orangtua saya bersama 3 saudara perempuannya yaitu Dorthea Litaay lahir Mesa, 28 Oktober 1913 -- Baptis di Layeni 1 November 1915; Mathilda Litaay lahir Mesa 30 Agustus 1915 -- Baptis di Layeni 2 November 1919; Samuel Litaay lahir Mesa,21 September 1920 -- Baptis Layeni Maret 1921 dan adik bungsu mereka Hendrika Litaay lahir Mesa 26 Maret 1923 -- Baptis Layeni 20 April 1923. Mereka merupakan anak-anak pasangan Izaac Litaay dan Wilhelmina Melaira.

Gereja Mesa pernah terbakar di tahun 1950 dan sempat dibangun seadanya pada tahun 1953. Di tahun 1971 tepatnya 26 Desember 1971, masyarakat Mesa berikhiar membangun kembali gedung gereja dengan Ketua Panitia Pembangunan Pertama Bpk. Samuel Litaay,BA dan Kepala Tukang Bpk. Zadrak Kurmasela. 

Namun ditahun 1978 dengan dalih ancaman Gunung Api Lawarkarwa Pulau Nila meletus, Pemerintah melakukan evakuasi paksa masyarakat ketiga Pulau Teon, Nila dan Serua ke Pulau Seram. Awal penempatan di barak Makariki kemudian dipindahkan ke Waipia Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.

Pembangunan gereja terbengkalai di pulau Teon. Namun setelah Kepala Tukang Bpk.Zadrak Kurmasela meninggal dilanjutkan oleh Kepala Tukang baru Bpk. Cores Rijoly. 

Di tahun 1992 Ketua Panitia Pembangunan Bpk. Samuel Litaay meninggal di Ambon, demikian juga Bpk. Cores jatuh sakit. Upaya untuk kembali menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan ini di gerakan kembali oleh Anak Cucu Mesa/HIPWAL-Himpunan Warga Loyasatomay. 

Pada 2017 tepatnya tanggal 19 April, Pdt. Daniel Kaya/KMJ GPM Mesa Waipia meneguhkan Ketua Panitia Pembangunan yang baru yaitu dr.Chris Relmasira,MPH dan Kepala Tukang Bpk. Paulus Wosia serta Ketua Panitia Peresmian Bpk.Rony Rijoly dimana semua anak negeri bertekad untuk menyelesaikan janji orangtua/patura dengan Tuhan.

Pada hari Minggu 14 November 2021 pukul 17.00 WIT, Gedung Gereja "Imanuel" Jemaat GPM Mesa Pulau Teon ditabhiskan oleh Wakil Ketua 1 MPH Sinode GPM Pdt.Lenny Bakarbessy/Rangkoratat, STh dan diresmikan bersama oleh Wakil Gubenur Maluku Drs.Barnabas Orno. 

Turut hadir dalam peresmian Ketua Klasis GPM Masohi Pdt. Dana Lohy, STh, Pdt. Beatrix Soumeru/Orno, STh-- istri Wakil Gubernur Maluku, Ketua DPRD Provinsi Maluku Bpk. Lucky Wattimury, Pdt. Nona Syahailatua/Wattimury -- Istri Ketua DPRD Maluku, Camat TNS Bpk. Drs.J Dias, MSi, Danramil 1502 -- 11/Waipia Letda Inf.J Latumahina, KPN Negeri Layeni Bpk. Yanes Tewernussa, KPN Negeri Watludan Bpk. Ronni Amorsila, Kaur Pembangunan Negeri Isu Bpk. Zakharias Hommy, Ketum BPP IKB TNS Ir.Levina Litaay,MM, Ketua Jemaat Gereja Pentakosta Pusat Surabaya/GPPS Waipia Pdt.Mayon Hukom, Ketua Jemaat GKRIA Waipia Pdt. Oscar Jalmaf, STh, Pdt. Decky Wurlianty/LPMI dan sejumlah masyarakat Mesa dari Waipia, Masohi, Ambon, Manado, Jakarta, Jayapura, Sorong, Damer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun