Setiap wanita yang menikah rata-rata mendambakan kehadiran anak-anak untuk melengkapi kebahagiannya. Saya akan berbagi tradisi wanitai Yahudi dan hukum Yahudi ketika mengandung .Bulan-bulan kehamilan adalah waktu yang sangat berharga , dokter memberitahukan nutrisi yang terbaik bagi ibu hamil , makanan bergizi memiliki dampak yang mendalam terhadap perkembangan kesehatan dan masa depan janin termasuk prilaku dan emosi seorang ibu selama kehamilan. Penelitian medis terbaru juga menunjukkan efek dari lingkungan fisik dan emosional pada bayi yang belum lahir. Wanita hamil harus dikelilingi oleh suasana yang positif, tenang dan damai. Kemarahan dan kecemasan harus dihindari sebisa mungkin. Hal yang sama berlaku berkaitan dengan perkembangan spiritual dari embrio dan janin, perilaku ibu serta lingkungannya memiliki efek seumur hidup pada kehidupan bayi di masa mendatang. Wanita Yahudi yang taat memanfaatkan bulan kehamilan dengan meningkatkan dalam perbuatan baik dan perbaikan spiritual. Menjelang akhir ini, wanita hamil harus menghadiri sembahyang di sinagoge sesering mungkin, dan berpartisipasi dalam kelas khusus untuk belajar Taurat. Selama kehamilan, seorang wanita Yahudi harus sangat teliti dalam mengikuti hukum Kosher, karena makanan yang dia makan juga memelihara baby untuk berkembang. Selama tiga bulan pertama kehamilan, yang terbaik adalah bahwa pasangan tidak memberitahu siapa pun tentang kehamilan, bahkan menutup dari keluarga besar dan teman-teman cukup dekat , hal ini untuk ini menjaga dan melindungi ibu dan anak dari perbuatan jahat .Wanita Yahudi hanya akan berbagi informasi dengan dokter ataupun profesional lain yang diperlukan dalam kehamilan. Setelah bulan keempat, baru akan memberitahukan terhadap keluarga dan teman-teman. Para keluarga Yahudipun tak membeli barang-barang yang signifikan untuk bayi sebelum lahir, kecuali untuk barang-barang yang akan dibutuhkan segera setelah bayi akan lahir. Seorang wanita hamil melakukan sedekah setiap hari, serta pada hari Jumat di waktu sore hari sebelum hari menyalakan lilin untuk Shabbat . Jika wanita Yahudi yang sudah melakukan sedekah secara teratur , di waktu hamil harus menambah jumlah dari jumlah yang biasa di lakukan . Sebelum tidur di malam hari, suami harus membaca doa khusus , yang di ulang berkali kali. Ibu hamil harus berhati-hati untuk tidak berdeekatan dengan hewan yang tidak kosher dan hal ini di percaya untuk bayi di dalam kandungan tidak memiliki dampak negatif. Puasa Selama Kehamilan, sangat di anjurkan terutama pada puasa-puasa yang merupakan hari penting bagi pengganut Yahudi, puasa bisa tidak dilakukan apabila memiliki masalah dengan kesehatan. Dalam banyak komunitas Yahudi, ibu hamil tidak mengunjungi kuburan. Mungkin ini adalah untuk menghindarimenyebabkan emosi negatif. Ada kebiasaan kuno untuk wanita hamil untuk menjahit selempang (dikenal sebagai Gartel atau wimple) untuk gulungan Taurat. Ataupun sabuk yang digunakan untuk anak pria ketika Bar Mitzvah , dan kemudian sekali lagi ketika menerima aliyah pada Shabbat sebelum pernikahannya. Dari sudut pandang kitab Taurat, G-d, mengetahui waktu terbaik untuk bayi yang akan lahir, dan penganut Yahudi tidak boleh intervensi yang tidak perlu dengan menginduksi ataupun melakukan tindakkan khusus untuk mempercepat kelahiran. Selain itu, karena melahirkan adalah situasi yang berpotensi mengancam nyawa , seseorang tidak harus mempercepatnya. Jika bayi sudah terlambat waktu kelahiran dan hidupnya dalam bahaya, atau jika ada keadaan darurat medis lainnya, hal ini tidak dilarang untuk menginduksi persalinan ataupun melakukan operasi Caesar.