Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena di semesta ini "TRADA YANG TRA BISA". Semoga karya tulisan ini menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Efisiensi Anggaran: Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Keuangan Perusahaan dan Keluarga

25 Februari 2025   16:08 Diperbarui: 25 Februari 2025   16:22 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp306 triliun (sekitar $18,8 miliar) untuk tahun 2025. Langkah ini bertujuan mengalihkan dana ke proyek-proyek prioritas tanpa mengurangi total belanja negara. Namun, kebijakan ini membawa dampak signifikan bagi perusahaan dan rumah tangga. Bagaimana masyarakat menyiasatinya?

Dampak Kebijakan Efisiensi Anggaran terhadap Perusahaan

Pemotongan anggaran memaksa berbagai kementerian dan lembaga mengurangi pengeluaran operasional. Beberapa kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum, menghadapi pengurangan anggaran hingga 80%, berdampak pada pembatalan proyek infrastruktur yang berimbas ke sektor konstruksi dan lapangan pekerjaan.

Selain itu, sektor perhotelan dan restoran juga merasakan dampak pemotongan ini. Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), kontribusi belanja pemerintah terhadap pendapatan hotel di daerah bisa mencapai 40--60%. Dengan pengurangan anggaran perjalanan dinas dan acara resmi, okupansi menurun drastis, terutama di daerah yang mengandalkan kunjungan dinas sebagai sumber pendapatan utama.

Strategi Pengelolaan Keuangan Keluarga di Tengah Efisiensi

Bagi rumah tangga, penting untuk menyesuaikan pengelolaan keuangan guna menghadapi ketidakpastian ekonomi. Berikut beberapa strategi praktis:

1. Membuat Anggaran Bulanan: 

Catat semua pemasukan dan pengeluaran, lalu evaluasi pos-pos yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kebutuhan pokok.

2. Mencari Penghasilan Tambahan: Manfaatkan keterampilan yang dimiliki, misalnya memasak untuk dijual, menjadi freelancer, atau mengikuti program afiliasi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun