Perjalanan Tanpa Akhir Manusia
Manusia sudah menghuni bumi ini sejak zaman dahulu. Dari zaman manusia purba hingga manusia homo sapiens. Manusia purba sudah menghuni bumi ini kira-kira sejak 3 juta tahun lalu. Dan di jangka waktu yang lama ini, banyak sekali perkembangan yang terjadi. Bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga pada perubahan sosial budaya manusia. Mengutip buku Peradaban Atlantis Nusantara oleh Samantho (2011), dinamika zaman es terjadi sekitar tahun 45.000 - 40.000 SM, dan melanjutkan perjalanannya hingga ke Kazakhstan dan Mongolia sekitar 35.000 - 30.000 SM. Pada tahun 10.000 SM, manusia terus berkembang dan bergerak dari satu daerah kedaerah yang lain. Tujuan utama mereka berpindah dari satu daerah ke yang lain adalah untuk bertahan hidup. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia yang terus bertambah pula, sehingga mereka perlu mencari SDA yang baru di wilayah yang lain.
Kebutuhan manusia terus berkembang dari zaman ke zaman. Dimulai dari zaman batu, dimana manusia masih berpindah-pindah tergantung di mana sumber makanannya. Dengan berjalannya waktu, manusia mulai belajar untuk menghasilkan SDA sendiri. Disini, keahlian manusia mulai terasah, yaitu untuk bercocok tanam dan beternak. Oleh karena itu, manusia tidak perlu lagi berpindah-pindah, tetapi menetap di satu tempat yang biasanya berupa gua.Â
Setelah menghasilkan SDA sendiri, manusia mulai menghasilkan ritual-ritual atau upacara. Beberapa contohnya adalah ritual Menhir, Dolmen, Peti Kubur Batu, Sarkofagus, dan Waruga. Manusia terus berkembang secara fisik, kelihaian, dan budaya. Sampai akhirnya, masuk di zaman logam. Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat alat-alat dari logam. Masyarakat mempelajari teknik-teknik pengolahan logam. Tentunya, zaman logam ini sangat membantu manusia dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
Permasalahan utama yang dialami manusia adalah beradaptasi. Semakin berkembangnya zaman, kebutuhan manusia pun juga berkembang. Kita bisa lihat dari bagaimana manusia zaman dahulu sangat sering berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Sampai akhirnya, mereka dapat beradaptasi melalui bercocok tanam.Â
Beradaptasi sudah menjadi sifat manusia. Karena beradaptasi tidak hanya berhenti di zaman purba, tetapi terus berkelanjutan sampai sekarang dan di masa yang mendatang. Kita bisa lihat di situasi sekitar kita, dimana sedikit demi sedikit terjadi perubahan atau perkembangan. Baik itu perkembangan teknologi, perkembangan budaya, perkembangan sosial, dll. Dan mau tidak mau, manusia harus beradaptasi mengikuti kehidupan yang terus berkembang. Contoh yang dapat dengan mudah kita lihat adalah perkembangan budaya. Budaya adalah sesuatu yang selalu ada dan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Tetapi, budaya tersebut tidak selalu sama. Misal, di zaman sekarang, budaya cara berpakaian sudah berbeda. Dari yang dulunya, berpakaian tebal dengan style nya sendiri, hingga zaman sekarang yang sering kali berpakaian lebih terbuka dan dengan style yang berbeda. Tidak hanya itu, gaya rambut pun juga berganti-ganti dari zaman ke zaman. Contoh lain yang dapat kita lihat adalah, perkembangan teknologi. Jika dulu berkomunikasi butuh daya dan waktu yang banyak, sekarang kita dapat melakukannya dengan menekan satu tombol. Jika dulu bepergian hanya dengan jalan kaki atau mengendarai hewan, sekarang ada banyak sekali jenis transportasi terbuat dari mesin. Masih banyak lagi perkembangan yang terjadi di sekitar kita.
Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa kita tidak dapat menolak atau menunda perkembangan yang terjadi. Mau tidak mau, dunia ini pasti akan terus berkembang. Dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di 10 tahun kemudian. Apakah akan ada mobil terbang? Apakah akan ada spesies baru? Apakah aplikasi zaman sekarang masih ada? Kita tidak tahu dan tidak bisa kendalikan. Tetapi, apa yang bisa kita kendalikan adalah respon kita. Tidak semua perubahan atau perkembangan baik dan berguna bagi kita. Tugas kita adalah mem-filter setiap perubahan tersebut, dan menentukan mana yang benar dan yang salah. Setiap hal yang baik, dapat kita ikuti, tetapi setiap hal yang buruk dapat kita singkirkan. Seperti dikatakan di dalam Alkitab, Roma 12:2 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Daftar Pustaka
Kumparan.com. "Sejarah Manusia Purba." Kumparan, 28 Oktober 2023,Â
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-manusia-purba-dan-perkembangannya-dari-masa-ke-masa-1z8cKkEG7Fl/full. Accessed 13 October 2023.
Welianto, Ari. "Kehidupan Manusia Purba di Indonesia pada Zaman Prasejarah Halaman all." Kompas.com, 01 06 2022, https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/24/114500569/kehidupan-manusia-purba-di-indonesia-pada-zaman-prasejarah?page=all. Accessed 13 October 2023.