Mohon tunggu...
Leticia Maria
Leticia Maria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Soda Susu Dapat Membersihkan Paru-paru?

14 Agustus 2018   16:14 Diperbarui: 17 Agustus 2018   20:27 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

  • SODA SUSU DAPAT MEMBERSIHKAN PARU-PARU?
  • Isu mengenai soda susu yang dapat membersihkan paru-paru telah lama beredar di masyarakat. Khususnya di antara para perokok. Asal usul isu tersebut pun masih menjadi tanda tanya besar. Namun, banyak orang yang percaya bahwa jika kita minum soda susu, maka akan mempengaruhi hasil rontgen kita. Hal tersebut adalah sebuah kesalahan besar.3
  • Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sekitar setengah dari jumlah total populasi di Amerika Serikat minum minuman bersoda tiap harinya. Pria mengonsumsi lebih banyak minuman bersoda dibandingkan wanita dan orang dengan penghasilan kecil lebih sering minum minuman bersoda dibandingkan orang dengan penghasilan menengah ke atas.1
  • Secara biologis, kita memiliki tenggorokan dan kerongkongan yang dipisahkan oleh epiglotis. Epiglotis inilah yang memisahkan antara jalur makanan dengan jalur pernafasan. Epiglotis juga mencegah agar makanan dan minuman tidak sampai masuk ke jalur pernafasan. Artinya, makanan ataupun minuman tidak seharusnya masuk ke dalam paru-paru. Apabila makanan dan minuman sampai masuk ke tenggorokan secara tidak sengaja, maka tubuh akan memberikan respons berupa batuk dengan tujuan mengeluarkan makanan/minuman tersebut dari jalur pernafasan. Sehingga, sangat susah bagi makanan dan minuman untuk benar-benar mencapai paru-paru.4,5
  • Hal ini berarti bahwa soda susu tidak memiliki efek apapun terhadap pembersihan paru-paru karena jika kita meminum soda susu, maka soda susu akan langsung menuju kerongkongan dan masuk ke lambung untuk dicerna. Sehingga fakta ini sudah bisa mematahkan pernyataan bahwa soda susu mampu membersihkan paru-paru. Bahkan, ada fakta yang mengatakan bahwa soda susu akan memicu kehadiran lendir di tenggorokan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan tenggorokan.3
  • Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa soda susu masih memiliki efek terhadap paru-paru. Soda susu merupakan carbonated drink atau minuman bersoda, yang berarti bahwa soda susu mengandung CO2 (karbon dioksida). Karbon dioksida sendiri merupakan gas yang tidak memiliki warna ataupun aroma. Karbon dioksida merupakan gas buangan hasil respirasi paru-paru. Hal ini berarti, jika kita meminum minuman bersoda, maka kita memasukkan gas buangan hasil respirasi kita kembali ke tubuh kita. Hal ini dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti acid reflux dan heartburn. Namun, minuman bersoda memiliki potensi yang sangat berbahaya pada penderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Emfisema dan bronchitis kronik termasuk dalam COPD. Karbon dioksida ekstra yang masuk ke dalam tubuh dapat mempersulit seseorang yang memiliki penyakit COPD untuk bernafas. 2
  • Selain berbahaya bagi paru-paru, soda susu juga berbahaya karena mengandung susu kental manis dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal ini bisa meningkatkan risiko stroke dan jantung koroner.. Selain itu, menurut American Dietetic Association, soda susu juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, memicu obesitas dan berpotensi pada diabetes karena kadar gulanya yang tinggi.
  • Menurut University of Arizona Bone Builders project, remaja yang minum soda susu lebih berpeluang untuk mengalami patah tulang. Penyebabnya adalah fosfat yang terkandung dalam minuman bersoda, yang dapat menyerap mineral dari tulang. Berkurangnya mineral akibat minuman bersoda dan kurangnya asupan mineral dari susu juga bisa menjadi penyebab osteoporosis di masa depan.1
  • Jadi, sudah jelas bahwa soda susu tidak dapat mempengaruhi paru-paru secara langsung, apalagi membersihkannya, karena terdapat perbedaan jalur antara pencernaan dan pernafasan. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk lebih bijak dalam menerima informasi kesehatan dan untuk berusaha mencari kebenaran melalui sumber terpercaya.


 

REFERENSI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun