Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maafkan Emak Nak

8 Desember 2022   09:03 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambarhttps://pin.it/xHFjbSS

Maafkan Emak Nak

Pagi ini lumayan cerah setelah semalam turun hujan.

Namun tidak bagi Diana masih terasa berat untuk bangun. Semalaman anaknya paling bungsu demam belum dibawa berobat. Hanya dikompres dan dikasih minum air hangat serta minum ASI. Bayi berumur delapan bulan itu mau tambah pintarnya. Biasanya ada saja yang dirasakan apabila ada sesuatu yang dia tahu. Begitulah bayi.

Namun bayi mungil itu masih saja rewel dari malam. Menjelang siang mulailah dia tertidur. Diana memegang kening anaknya masih demam. Dengan berat hati dia bergegas memasak membuat bekal suami dan anak sulungnya yang sudah duduk di kelas 3 SD. Suaminya juga bekerja di perusahaan dan harus berangkat pagi-pagi. Diana juga masih bekerja di pabrik garmen daerah Kapuk Jakarta Utara. Jadi anak bungsunya hanya dititipkan ke yang momong.

Yang momong anak bungsunya adalah tetangga tidak berapa jauh dari rumahnya.
Della mulai rewel lagi, yang momong sudah datang.

"Bu Berta, tolong nanti belikan obat panas sanmol ya, biasanya dia cocok minum itu," Diana meminta tolong pada Bu Berta. Sebab dia takut izin pada bos-nya. Miss Linda adalah pengawas di tempat dia bekerja. Terkenal galak dan selalu marah. Jadi menambah ciut nyali Diana untuk izin membawa berobat si bungsu.

"Baik Neng. Tapi tolong usahakan pulang cepat. Si Della butuh Emaknya. Dan air susu ibunya yang bisa mempercepat proses penyembuhannya."Bu Berta berharap agar Diana cepat pulang dari tempat bekerja. Sebab Della masih demam dan rewel. Hanya emaknya yang bisa menenangkan dengan meminum air susu ibu. Diana tetap memilih pergi bekerja karena takut izin sama bos.

Bu Berta mulai cemas, Della terus rewel dan tidak mau minum susu dari dot. Padahal isinya adalah ASI yang disimpan Diana di kulkas. Della sudah dibawa berobat ke puskesmas oleh Bu Berta namun Della tetap rewel. 

Bila Della bisa bicara pasti dia berkata," Emak cepat pulang! Aku ingin dipeluk olehmu,".

Semakin siang semakin demam sepertinya sudah mencapai 40 derajat. Bu Berta berusaha menelpon Diana.

Diana juga gelisah tapi tetap saja dia tidak berani izin pulang. Cuma izin kepada pengawas tidak bisa lembur dengan alasan anaknya sakit. Diana terlalu lelet berpikir, Della sudah sekarat. Bu Berta hanya bisa menenangkannya dan menunggu Diana pulang. Suami Diana Fernando tidak bisa dihubungi.

Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB Berta masih mondar-mandir di ruang tamu sambil menggendong Della yang rewel. Sepeninggal emaknya dia menangis terus. Sebentar saja dia tertidur karena capek. Diana sampai di rumah sudah hampir jam 17. 00. Della sudah lemas dan tidak bisa menangis lagi. Diana panik dan segera pergi ke rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun