Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

WC Duduk untuk Ibu Guru

27 Juli 2022   21:39 Diperbarui: 28 Juli 2022   05:31 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terima kasih Pak."

"Ada lagi Pak, kaki saya masih susah jongkok. Sedangkan WC sekolah tidak ada WC duduk. Bolehkah Pak, dibuatkan saya WC duduk."

"Ok Bu Ester, tenang saja, nanti kita buat WC duduk buat Ibu."

"Terima kasih Pak,"

Kemudian Pak Kepsek bercerita bahwa dia pernah juga kecelakaan. Pergelangan kakinya patah dan selama 3 bulan dirawat. Bedanya Pak Kepsek dibawa ke tukang urut patah tulang. Jadi tidak dioperasi. 

Setelah lama mengobrol dengan kepala sekolah, saya pamit pulang. Berhubung diantar tetangga saat itu. Tidak enak mereka terlalu lama menunggu.

 ***
Libur sekolah sudah usai, saya masuk kerja pada hari Kamis. Sesudah MPLS. Kelas saya di samping perpustakaan sebenarnya itu adalah ruangan lab fisika dan dipakai juga untuk ruangan OSIS. Hari pertama ngajar sangat mengasyikkan. Tetapi WC duduk belum ada. Sempat kebingungan mau buang air kecil ke kamar mandi. Pertama ke kamar mandi, atas saran Bu Orlin pakai kursi besi.

Pertama lolos, kedua kalinya tidak lolos alhasil membuat celana basah kuyup. Masih untung celana hitam dan celana dalam serta short juga tidak menyerap air. Membuat celana tidak terlalu basah. Tapi lumayan dingin. Teh Lely petugas kebersihan, menyarankan pakai rok anak saja. Kemungkinan ada size besar.

Benar ada size besar, dan akhirnya ganti memakai rok. Saya masih ada jam mengajar sampai jam 3 sore. Celana kena kencing jam 12. Anak-anak juga tidak terlalu memperhatikan bahwa saya berganti pakaian. Keesokan harinya di sekolah bertemu dengan kepala sekolah ketika mau ke kamar mandi.

"Bagaimana Bu Ester, bisa ke kamar mandinya."

"Tadi tidak bisa Pak, sempat basah celananya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun