Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelap dan Kelam Hadir Lagi

19 April 2022   19:00 Diperbarui: 19 April 2022   19:06 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Sumber gambar. https://pin.it/6goRpbV

Gelap dan Kelam Hadir Lagi

Sedari dulu gelap dan kelam mewarnai perjalanan hidup. Sepintas warna terang menemani sehingga beberapa pasang mata berkata. Hidupku sangat bahagia dan sejahtera.

Sebenarnya memang bahagia, aku juga merasakannya. Tetapi kebahagiaan itu selalu didampingi oleh gelap dan kelam. Jalan penuh dengan lika-liku. Kerikil tajam bahkan jurang terjal sering menghadang. Entah apakah aku punya seribu nyawa.

Sehingga sampai saat ini aku masih bernapas. Masih menikmati pahit manisnya surga dunia. Patut disyukuri memang. Nyawaku walaupun sudah di ujung tanduk masih tetap selamat. Meskipun maut tinggal sejengkal lagi menjemputku. Yang punya bumi belum mengizinkan aku bertemu dengan-Nya. Tugasku belum selesai.

Dengan musibah yang terjadi, aku pasti mengucap syukur bahwa muzijat selalu hadir tanpa pernah terlambat. Benar saja itu terjadi padaku, pada kecelakaan tunggal yang hampir merenggut nyawa. Sungguh keajaiban terus terjadi. Pertolongan tidak pernah terlambat. Selalu hadir tepat waktu. Dan aku yakin Dia tidak pernah membiarkan aku menderita. Nyeri dan pedih telah berlalu.

Belahan jiwa dan buah hati selalu dalam lindungan-Nya. Kasih sayang yang tulus dari sang suami mempercepat proses penyembuhan luka yang tak terlihat. Sungguh aku sangat bahagia walaupun saat bernapas terasa sesak.  Kekhawatiran selalu menyertai dengan penuh keyakinan pada-Nya mampu aku tepis. Aku percaya suatu hari nanti ada rencana yang indah dari Dia Sang Pencipta.

Gelap dan kelam berangsur-angsur akan pudar. Kesabaran ini berbuah manis suatu hari nanti. Aku pasti bisa menggapai mimpi. Keinginan untuk membahagiakan keluarga kecilku. Terutama suami dan buah hati. Buah hati yang selalu menemani di saat aku tak berdaya. Di saat sang belahan jiwa berangkat bekerja. Sungguh anak-anak yang manis meskipun terkadang dibuat jengkel.

Kehidupan yang tidak tahu apa yang terjadi hari esok. Namun hari esok adalah jawaban. Dengan adanya gelap dan kelam , membuat aku tidak lupa akan hadir-Nya. Mensyukuri nikmat Allah, meskipun itu pahit dan getir. Lebih terasa bermakna bisa melewati detik demi detik sehingga berganti hari. Terasa lamban waktu berputar. Tetap bersyukur hari ini mulai berlalu. Menunggu hadirnya hari esok jawaban baru dari-Nya.

Tuhan tidak pernah ingkar janji, Dia pasti menggenapi semuanya asal percaya pada-Nya.

Erina Purba
Bekasi, 19042022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun