Mentari bergulir menuju malam. Rembulan hadir hanya sepenggal seperti cinta yang aku miliki tinggal separuh nyawa, separuhnya telah dibawa pergi ke tempat yang damai.
Sungguh aku berasa bumi berguncang seketika ketika mendapat kabar belahan jiwa telah berpulang. Hampa rasanya hidup ini. Seluruh jiwa bergetar, hati gundah gulana.
Apakah aku kuat menerjang badai, ombak, dan melampaui jurang terjal? Buah hati masih muda belia. Terlalu dini mereka ditinggal sang ayah. Hidupku sudah timpang. Seperti roda pedati yang kehilangan rodanya satu. Perjalanan masih panjang, belum seperampat abad kebersamaan kami. Aku kadang meragu. Bisakah di tengah perjalanan menemukan roda untuk menggantikan roda yang hilang. Saat ini aku hanya bisa berpasrah diri kepada Sang Pencipta Bumi. Belahan jiwa yang telah tinggal bersama Dia, kembali ke kabadian.
Aku pasti bisa menjadi wonder woman, ibu sekaligus bapak bagi buah hati yang masih muda belia. Aku berusaha tegar, hidup ini masih panjang, tiada yang tidak bisa. Tuhan telah mengizinkan ini terjadi padaku. Berarti aku adalah perempuan perkasa. Siap menghadapi semua tantangan.
Untuk sahabat literasi yang baru saja ditinggal pergi oleh sang belahan jiwa.
Bekasi, Selasa, 30 Maret 2021