Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pilih Kampus Tidak Ada Kata Terlambat Meraih Impian

11 Januari 2021   11:46 Diperbarui: 11 Januari 2021   13:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki awal tahun 2021 seperti biasa anak didik kami mengikuti seleksi SNMPTN.

Jadi ingat masa lalu keinginan saya tertunda untuk melanjutkan kuliah. Berhubung masalah keuangan yang tidak mamadai untuk melanjutkan kuliah. Keinginan itu tertunda beberapa tahun. Setelah tamat SMK saya  bekerja sebagai karyawan di perusahaan.

Selama bekerja di perusahaan tetap saja keinginan belajar ada. Bahkan pernah les bahasa Inggris dan komputer. Untuk mengisi ilmu apa saja saya lakukan. Tetapi rasanya ada yang kurang. Mengingat impian saya belum tercapai.

Tahun 2005 tepat umur 25 tahun saya mulai berpikir, kelak perusahaan bangkrut saya kemana? Umur terus bertambah, kemampuan tidak ada. Akhirnya saya memutuskan kuliah berhubung ada teman mengajak kuliah. Awalnya saya mengelak, takut tidak mampu membayar kuliah. Temannya memberikan dorongan bahwa kuliah di sana murah dan terjangkau.

Mengingat umur sudah 25 tahun. Saya mengikuti jejak teman saya kuliah di keguruan memang terjangkau buat saya bekerja sambil kuliah.

Alasan saya memilih keguruan. Antara lain :
 1.  Menjadi guru tidak memandang umur
 2.  Banyak waktu untuk anak, apalagi saat liburan sekolah
 
Kuliah di Universitas Indraprasta PGRI yang beralamat Pasar Minggu  Jakarta Selatan. Ternyata semua terjangkau. Dari mulai pendaftaran dan uang pangkal dan SPP persemester. Perusahaan kami memberikan ruang untuk karyawan melanjutkan studi. Hal yang patut saya syukuri. Ada saja rintangan ketika saya melanjutkan kuliah. Beberapa teman saya menyepelekan. -Paling nanti kamu mengajar TK.

  - banyak yang kuliah pengangguran
  - buat apa sih kuliah toh nanti di dapur juga.

Saya mengabaikan hal itu, lebih saya dengar dorongan semangat dari teman-teman terdekat dan keluarga termasuk abang tercinta. Mereka memberikan semangat, "Semoga lancar ya Ester, apa yang kamu inginkan tercapai, " selalu mengucapkan itu bila kami sedang bekerja.

Ternyata kuliah sambil bekerja, asyik juga. Teman-teman kuliah kebanyakan sudah berkeluarga paling beberapa orang sebaya saya yang belum berkeluarga saat itu.

Berkat doa keluarga dan teman-teman. Di mana ada kemauan si situ ada jalan. Semua yang saya ucapkan kala itu tergapai.
Umur mencapai 29 sudah banyak pertanyaan. 

"Kapan menikah Ester?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun