Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menunggu Pohon Tumbuh Besar Sambil Menanam Kembang di Pekarangan

24 November 2020   10:43 Diperbarui: 24 November 2020   10:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat hari pohon sedunia. Pohon adalah paru-paru dunia. Semakin bertambahnya penduduk otomatis lahan untuk menanam pohon berkurang. Apalagi di kota besar, pohon-pohon sudah langka. Lahan untuk menanam pohon sudah dijadikan rumah, ruko jalan. Akhirnya menanam pohon pun terkendala.

Perkotaan gersang dan kering. Adapun masyarakat yang tinggal di perumahan. Menanam pohon juga terbatas karena akarnya takut merusak bangunan. Jadi masyarakat memilih pohon apa saja yang bisa ditanam di pekarangan rumah.

Semenjak saya tinggal di perumahan, walaupun saat mengontrak, saya selalu menanam pohon. Mangga, jambu air, pepaya. Pepaya sangat asyik bila panen. Buah segar matang di pohon. Pohon pepaya setahun sudah berbuah dan akarnya tidak terlalu panjang. Asyikkk memang mengingat itu. Pohon mangga baru dua kali panen itu juga buahnya hanya 3 biji.

Begitu pindah rumah ke daerah Jonggol. Lahan untuk menanam pohon ada. Langsung saja kami membeli bibit mangga, harum manis dan golek. Perumahan tempat kami gersang karena masih banyak rumah yang belum dihuni. 

Cuaca siang hari panas sekali. Pohon kami belum tinggi akhirnya cuaca panas dinikmati saja. Sambil menunggu pohon mangga tumbuh besar dan berbuah. Kami menanam bunga- bunga di pekarangan. Lumayan juga membuat mata segar pagi hari dan sore hari.

Berinteraksi dengan tanaman ada rasa senang dan bahagia. Apalagi mereka berbunga. Beradu menampilkan keindahan. Segar dan cantik pekarangan saya walaupun kecil.

Penghuni taman baru-baru ini bertambah hasil ngebolang ke rumah teman. Saya lebih suka menanam bibit, atau anak tanaman. Melihat mereka bertumbuh setiap hari ada kenikmatan tersendiri. Apalagi sampai berbunga. Asyik dahhh.

Saya menemukan bunga liar di pinggir jalan dalam kondisi sekarat. Taruh di pot, tempatkan di area teduh. Akhirnya kembang keladi hidup. Saya merasa sangat senang dan bahagia. Sebelumnya sudah khawatir saja kembang keladi bakalan mati, ternyata dengan kasih sayang, menyiramnya pagi dan sore hari sang keladi tumbuh dan hidup. Kini dia sudah bersorak menikmati hidup.

Penghuni pekarangan saya semakin banyak. Dari kembang telang, bunga kertas, mawar, melati, Kusuma Wijaya baru ditanam semoga bertumbuh dan berbunga, bunga krokot, Aglonema, bunga dolar, kecombrang, daun pandan, daun bangun-bangun, bunga lili paris, bunga rosmeri, sirih gading dan lidah mertua. Mereka berlomba memberikan keindahan setiap hari.

Pekarangan rumah menjadi sering dihampiri kupu-kupu, ulat, keong bahkan burung di seberang rumah ikut bernyanyi dengan riang.

Itulah yang bisa saya lakukan di waktu luang sepulang kerja dan di hari libur. Selain membuat rumah segar,udara juga bersih. Saya juga menanam bunga lidah mertua dan sirih gading di dalam rumah. Berguna untuk menyerap udara beracun. Kebetulan ventilasi di rumah hanya ada jendela di depan rumah, kalau belakang rumah tertutup rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun