Borobudur 12 Tahun Kemudian
Ada Apa Ya?
Borobudur adalah salah satu kekayaan negara Indonesia termasuk kategori 7 keajaiban dunia. Hal yang sangat ajaib dari batu-batu bisa berbentuk candi yang sangat indah bahkan tidak ada bantuan paku satu pun. Hanya undak- undakan bebatuan.
Keinginan ke Yogyakarta untuk mengunjungi candi Borobudur terlaksana setelah sembilan tahun lebih merantau pada tahun 2018. Pada saat itu masih gadis berumur dua puluh delapan tahun sudah saatnya menikah. Kebetulan kami sekelompok semua masih gadis, di antara teman mereka saya yang paling muda.
Jakarta sepi, pulang kampung harus banyak uang. Daripada tidak pulang kampung lebih baik ke kampung orang. Kami memilih Yogyakarta.
Konon katanya jika kita sampai di puncak Borobudur salah satu patung Buddhhanya jika kita sentuh bahunya apa yang kita inginkan saat itu tercapai.
Foto masih gadis pertama kali ke Borobudur
Kadang percaya tidak percaya ya, saya melakukan hal itu berharap dapat jodoh. Dengan berdoa dan penuh harap saya memegang bahu patung Buddhhanya. Lewat lobagnya. Yang tergapai hanya pundak patung Buddha. Percaya tidak sobat Kaskus. Dua tahun kemudian aku dapat jodoh. Hanya aku dari kelima teman-teman.Â
Pengalaman yang menakjubkan. Bahagia rasanya saat itu.
Yang kedua kalinya ke Yogyakarta perpisahan dengan kelas XII.
Tahun 2019. Peraturan candi Borobudur lebih ketat, tidak bisa manjat puncak Borobudurnya. Padahal dulu masih bebas. Sayang foto- fotonya tidak saya aploud di Facebook, memorinya tidak bisa saya tampilkan.
Tahun 2019 Borobudur lebih banyak pengunjungnya, mungkin pada saat kami ke sana, musim liburan menjelang kenaikan kelas, dan jelas XII sudah pada lulus.
Sudah ditulis di Kaskus
