Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terluka

30 Oktober 2020   08:45 Diperbarui: 30 Oktober 2020   09:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/ishika1906

Getir kerinduan tertahan
Perih masih terasa sehingga linu

Kecewa mulai berkecambah
Sedih mengingat engkau selalu bisa memudarkan harapan yang ingin kugapai

Merana hanya sementara, masih banyak lahan lain yang lebih menjanjikan

Sengsara, oh tidak! Dunia tidak selebar daun kelor. 

Menderita, tidak bakalan ada di kamus aksara yang telah menjelma menjadi bait-bait syair

Benci!
Bila kutanya hati, dia berkata sampai berkarang. Tapi segera kutepis anggap saja ini sebagai dasar meraih impian

Dendam!
Aku tidak mau dendam, merugikan sendi-sendi tulang-tulang yang menopang hidup ini

Rindu!

Rindu telah lama berlabuh, ingin segera bertemu. Menjejakkan jari ini, berkelana tanpa batas

Luka kelak terobati bila kelak kita bisa bersua

Bekasi, 29102020
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun