Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepeda Sebelum Pandemi dan Sesudah Pandemi

17 Oktober 2020   22:06 Diperbarui: 17 Oktober 2020   22:07 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Trend sepeda
Ekonomi
Buka usaha kecil-kecilan

Berharap pandemi ini segera berlalu. Perekonomian Indonesia pulih kembali. Kehidupan normal berjalan dengan lancar.

Masa pandemi banyak yang berubah dari budaya pakaian, kesehatan, ekonomi, pendidikan sangat drastis bahkan yang memiliki usaha kecil mengalami pasang surutnya. Sehingga ada juga yang terpaksa gulung tikar karena kepepet modal dan kebutuhan hidup.

Perekonomian Indonesia mengalami krisis selama masa pandemi. Perusahaan banyak mengeluarkan karyawan begitu juga yang masih bekerja terjadi pemotongan gaji. Bahkan ada juga yang tidak digaji alias dirumahkan.

Seperti contoh tetangga saya kerja di hotel gara-gara pandemi akhirnya berdiam di rumah. Padahal anak sudah dua , belum bayar cicilan rumah dan uang sekolah anak. Nah karena pandemi tidak tahu kapan usai akhirnya mereka cari alternatif bagaimana cara mengatasinya agar terus bertahan hidup. Kebetulan sang suami sering belajar masak dengan chef restoran hotel. 

Dia membuka usaha menjual kue, gorengan dan minuman jamu. Pemasarannya tadinya lewat grop wa kemudian beralih membuka toko kue.

Lain lagi dengan toko sepeda bekas dan baru, sekalian bengkel sepeda. Sebelum pandemi usaha bengkel sepeda termasuk sepi. Ketika kami beli sepeda bulan empat lalu, pelanggannya masih sepi. Tidak banyak yang datang. Bahkan beberapa kali kami melewati bengkelnya tidak pernah ramai.

dokpri
dokpri
Sekarang setelah pandemi, yang menggunakan sepeda semakin banyak bahkan harga sepeda bertambah mahal. Sehingga sepeda berbagai merk keluar. Ada juga sepeda harga miliaran rupiah. Sepeda sebagai trean pada masa pandemi ini. Bahkan mereka membentuk kelompok dan memakai seragam.

Setiap Sabtu mereka pasti beriringan di daerah kami.

Alhasil toko sepeda sekaligus bengkel laris manis. Setiap hari ada saja yang bengkel sepeda. Bahkan sepeda bekas yang dia jual laris manis. Koleksi-koleksi sepedanya lumayan juga lho. Barang asli sebagian ada. Lumayan kokoh. Anak saya beli sepeda lipat karena di lingkungan kami rata-rata memakai sepeda lipat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun