Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi Buruk Musnah

16 Oktober 2020   05:10 Diperbarui: 16 Oktober 2020   07:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
balijungletrekking.com

Aku hanya bisa berdoa memohon kekuatan kepada Dia yang menentukan kapan saja maut itu datang. Keresahan melanda hatiku siang ini. Suara bapak yang menahan kerinduan terhadap buah hatinya yang jauh di sana.
Sakit yang dideritanya membuat hidupnya sangat sengsara.

Kerut-kerut kehidupan tertanda di wajahnya yang renta. Tubuhnya yang ringkih kini kurus dan terbungkuk. Bapak sudah lelah menahan sakit hampir sepuluh tahun. Bapak belum siap pergi dari dunia fana. Masih ada si jantung hati yang butuh uluran tangannya. Harapan bapak kandas seperti roda pedati yang tidak bisa laju akibat salah satu rodanya hancur digilas jalanan.

Kegigihannya melawan penyakit terjawab sudah. Beberapa minggu terakhir bapak bercerita orang-orang yang mendahuluinya berpulang. Sering datang ke mimpinya mengajak pulang. Bahkan sampai menarik tangannya agar ikut ke keabadian. Sungguh mimpi itu membuat aku menahan isak tangis yang tidak terbendung ketika bapak siang ini meneleponku. Seandainya aku punya sayap, seketika juga aku terbang dan memeluk bapak agar tetap semangat.

Bersabar dan berdoa, esok aku pasti bertemu bapak, keresahan yang menghantui hari ini usai sudah. Bapak pasti sembuh, akan aku cari obat yang terbaik buat kesembuhan penyakitnya. Tuhan izinkan bapak hidup lebih lama lagi. Muzijat terjadi terhadap bapak, mimpi buruk yang menghantuinya musnah sudah atas uluran tangan-Mu.

Bekasi, 15102020

Sudah ditulis di blog secangkir kopi bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun