Mendung datang mengundang hujan Angin kencang menerpa wajahku
Mimpi pun gelisah
Tak lama kabar itu pun datang
Terjawab sudah
Wanita aroma kopi tergeletak tak berdaya
Keperkasaan yang dimilikinya redup lemah seolah-olah tak bernyawa
Kuingin punya sayap kala itu
Bisa menyumbang secawan anggur untuknya yang ternyata dititiskan untukku
Darah yang mengalir di tubuhku adalah warisan dari wanita aroma kopi
Dia hanya membutuhkan secawan anggur untuk menyambung hidup demi jantung hati yang pertama lahir dari rahimnya
Untaian doa terjawab
Secawan anggur didapat dari si jantung hati buah sulung anak pertamanya
Hujan air mata berujung bahagia
Wanita aroma kopi selamat dari maut
Ia masih punya janji untuk cahaya hati buah sulungnya yang telah lama berpulang
Erina Purba
Bekasi, 20092020