Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumah Tangga yang Harmonis Impian Sebelum Menikah

11 Juli 2020   02:24 Diperbarui: 11 Juli 2020   04:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: herlandmag.net

Hai semua sobat kompasianer
Semoga selalu sehat dan bahagia.
Saya kembali menulis tentang keluarga yang harmonis dan selalu bahagia.

Emang ada ya di dunia ini keluarga yang harmonis. Bagaimana menurut sobat kompasianer. Apakah punya pengalaman juga seperti saya merasakan hubungan yang harmonis bersama dengan pasangan tercinta. 

Dulu sebelum saya menikah bercita-cita punya belahan jiwa yang super baik dan cinta juga sama keluarga. Tidak hanya kepada saya. Setiap saat  selalu berdoa dan memohon kepada-Nya ternyata doa-doa permohonan saya dijawab juga dan sesuai.

Beberapa doa saya waktu itu.

1. Memiliki pasangan yang sayang sama saya apa adanya.

Pada saat kami pertama kali kenalan ane tunjukkan perilaku dan tingkah laku seperti biasa saja tidak jaim dan dibuat- buat apa adanya. Bila nanti jadi pasangan tidak kaget lagi. Dan mengujinya apakah dia tetap menerima tingkah laku saya apa adanya. Ternyata si dia suka saya tampil semestinya sehingga menjadikan saya tulang rusuknya.

2. Sayang kepada keluarga
 
Memiliki impian itu tidak salah apalagi itu untuk kehidupan kita selanjutnya. Menginginkan pasangan sehidup semati mencintai keluarga saya sama seperti dia mencintai keluarganya. 

Impian terwujud rumah kami selalu terbuka untuk keluarga saya maupun dia. Bahkan bila liburan keluarga saya sering menginap dan selalu merasa nyaman.

3. Walaupun sudah menikah tetap berpacaran.
 
Memiliki pasangan bila sudah menikah dan punya anak sudah saling menjauh. Ada juga tidak berani berjalan beriringan dengan pasangan. Bahkan terasa kaku. Bagi saya hal seperti ini tidak berlaku. Bersama dengan pasangan sering bergandengan tangan bila itu jalan. Sama saja ketika pacaran tidak merasa risih. Kan menggandeng pasangan.

4.  Setia
 
Bila kita sudah berjanji sehidup semati apalagi itu di hadapan Tuhan. Janji itu harus kita pegang teguh sampai nanti ajal menjemput kita. Kesetiaan ini tetap dipupuk walaupun sedang berjauhan dengan sang pasangan karena pekerjaan. Tetap saling percaya bahwa pasangan kita tidak berpaling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun