Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bijak Mengelola Keuangan dalam Masa Pandemi

14 Mei 2020   08:30 Diperbarui: 14 Mei 2020   08:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki tahun 2020 banyak badai yang melanda Ibu Pertiwi, sebelum wabah Corona melanda negeri tercinta. Banjir bandang melanda Jakarta dan sekitarnya. Apakah ini adalah tanda-tanda zaman. Bahwa bumi sudah tua. Sudah waktunya untuk berbenah diri, mawas diri menjauhi larangan-Nya dan taat perintah-Nya.

Mulai pertengahan bulan Maret sekolah diliburkan bahkan perusahaan bertahap diliburkan. Melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kejadian ini banyak memakan korban pengangguran termasuk kepala keluarga kami sempat merasakan berdiam di rumah selama seminggu.
Karena Jakarta sudah mulai sepi akibat banyaknya bekerja di rumah untuk mengurangi penyerabaran virus Corona. Sehingga penumpang berkurang dan jalan raya sepi. Terpaksa sang suami pulang tak membawa uang malah mengeluarkan uang untuk membeli bensin dan E-toll. 

Sempat juga merasakan sesak napas karena rumah tetap harus dibayar sedangkan gaji saya hanya pas-pasan tidak mencapai UMR maklumlah masih guru honorer. Tapi keadaan ini tidak berapa lama. Kita berdoa mohon petunjuk-Nya. Akhirnya Tuhan memberikan pekerjaan untuk sang suami lewat saudara seiman.

Ternyata keadaan ini berlanjut dari Maret sampai bulan Mei. Masyarakat kita masih banyak yang kurang peduli terhadap PSBB sehingga penularan covid 19 bertambah dan perpanjangan libur diperpanjang.
Bagaimana cara kita menyikapi hal ini :
1. Bijak Mengelola Keuangan
2. Bijak yang artinya bila tidak terlalu dibutuhkan sebaiknya diindahkan dulu, uang yang seharusnya beli baju atau pakaian dalam untuk sementara ditahan dulu. Pakai pakaian yang ada dulu. Uang yang ada buat jaga- jaga kedepannya agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga terutama masalah makanan.

2.  Jangan mudah panik
Hindari rasa kekhawatiran yang berlebihan apalagi setelah mendengar kabar komplek sebelah kita kena covid 19. Rasa ketakutan ini bisa membuat kita kepikiran terus dan mempengaruhi imun.

 3.  Mampu mencari peluang untuk menambah penghasilan.
Ketika berdiam di rumah, bagaimana biar bisa bertahan. Kelebihan apa yang kita punya. Atau keahlian yang bisa menambah penghasilan walaupun tidak bekerja.

Seperti pengalaman teman saya. Duit dikasih suami hanya 100 ribu untuk sebulan. Bagaimana bisa mencukupi. Tapi dengan bijak sang istri membelikan bahan-bahan kue. Dengan keahlian yang dimilikinya kue-kue itu pun  menghasilkan uang. Sehingga bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Memang keadaan ini menuntut kita agar berpikir kreatif. Banyak jalan menuju Roma.

Jadi dengan melihat pengalaman teman- teman bagaimana bisa bertahan walaupun sudah sangat kesulitan. Membuat saya juga berpikir. Apa yang harus saya lakukan ?

Apa keahlian saya?

Apakah seperti mereka membuat kue?

Atau apakah saya harus berjualan online juga. Baju-baju online, tas dan lain-lain. Pernah saya coba tapi tidak berhasil. Potensi apa yang saya miliki. Berulang- ulang pertanyaan ini di benak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun