Pagi yang basah sebasah pipi kami, melepas Teresa untuk kembali. Peace Corps memintanya kembali. Bukan alasan yang mengada-ada kontrak kerjasama ini dilanggar.Â
Kontrak antara dua negara dibidang pendidikan, kesehatan, perkembangan ekonomi masyarakat, pertanian, lingkungan hidup, dan kepemudaan ini digagalkan. Covid 19 yang pandemi di dunia memutus persahabatan via tatap muka. Berharap kontak intens untuk pengobat rindu.
Sebagai seorang relawan, Teresa telah membuktikan bahwa pelayanan luar biasa kepada kami, anak-anak serta  SMKN 1 Gempol. Membantu dan memotivasi siswa mengenal komunikasi Bahasa Inggris dari Si Empunya bahasa.Saling tukar informasi, mengenal budaya. Mengenal wisata lebih dekat.Â
Meskipun beberapa minggu yang lalu baru bisa menikmati hutan alam di Kakek Bodoh dan Cimory di Tretes-Prigen. Dengan berjalan kaki sejauh 4 km. ‘Dibelak-belaian’, kata anak mudah. Niat sangat! Demi menikmati hawa sejuk dengan suhu 16-20 derajat. Meski jalan turun terus menerus di kaki Gunung Welirang telah menghipnotisnya. Itu kisah yng terlupakan, katanya riang.
Tetapi saya yakin pula dia akan rindu kami yang di sini terutama Ibu Asuhnya yang sedang berduka ditinggal dua orang yang dicinta. Cinta tak pandang pilih, cinta sesama dan sekolah yang menumbuhkan rindu yang tak tertahan.
#tantanganharike3