Mohon tunggu...
Lestari Ningsih
Lestari Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis; menulis apa yang dilihat, dipikirkan, dan dirasakan. Memberi inspirasi dan manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Senja di San Terra de La Fonte

9 Februari 2020   05:01 Diperbarui: 9 Februari 2020   20:40 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di senja perjalanan saya kali ini ditutup dengan traveling tipis-tipis. Ajakan Sang Guru penulis Anis Hidayati tidak boleh ditolak. Kapan lagi? Kami meluncur jam tangan sudah menunjuk pukul lima sore. 

Kami bertiga; Anis Hidayatie, Ahmad Fathur serta saya tiba di florawisata San Terra de La Fonte ketika para pekerja masih saja merawat tanaman. Menjelang senja seperti ini florawisata masih saja ramai dengan pengunjung. Lokasi San Terra berada di Desa Pandensari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Wisata yang baru buka tanggal 24 Desember 2019 ternyata menjadi destinasi terpopuler beberapa bulan kebelakang. Meskipun sebagai destinasi, harga tiket masuk tempat wisata florawisata  cukup murah sekali, yakni Rp 25.000 per orang sekali masuk. Dibuka dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00. Rata-rata pengunjung menikmati florawisata antara 2-3 jam, sudah sangat puas.

Ada beberapa keunikan dan daya tarik dari San Terra de La Fonte dibanding wisata lain. Salah satunya yakni adanya perpaduan penataan tanaman dengan jumlah jenis tanaman sekitar 800 an ditata apik. 

Pembibitan tanaman yang terencana serta inovatif yakni dengan cara persilanga-persilangan hingga menjadi sejuta flora.  

Pilihan wahana bermain anak yang cukup variatif. Termasuk spot swafoto bertematik dari berapa negara dipersiapkan dengan matang. Nah, bagi instagramable, berbahagialah! Sebab foto di galeri Anda akan semakin penuh.   

Pecinta traveling, tempat yang paling digemari pengunjung adalah area taman indoor. Mereka akan tahan berlama-lama di sana. Taman dimana terdapat tanaman yang ditata bergelantungan bak lampion. Pajang lampion pot-pot tersebut ditata terbalik. Ide yang unik. Penasaran? 

Alasan lain mengapa pengunjung betah berada di area taman ini, yakni adanya karbet rumput sintetis yang luas bak permadani raksasa. Karpet yang selalu dijaga kebersihannya. Tidak berdebu. Dijamin aman untuk anak-anak. Buktikan! Cobalah cara unik saya! Rebahan dan menghadaplah ke atas! Maka ratusan bunga tulip yang warna-warni akan Anda nikmati. Istirahat Anda akan terasa nyaman walau barang sebentar. Bunga-bunga tulip bergelantungan, seolah-olah mereka berjatuhan dari langit. Sebab langit-langit taman ini dibuat transparan, jadi berasa seolah sedang memandang langit yang luas. Eksotis.

dokpri
dokpri
Sementara area taman outdoor telah membentang hamparan bunga warna-warni. Bunga-bunga yang selalu diganti setiap tiga bulan  sesuai dengan musim berbunga. Area taman sengaja ditata berada di tengah-tengah bangunan klasik eropa. 

O ya, luas area San Terra de La Fonte adalah 4 hektar. Mengelilinginya kita tidak akan merasakan lelah, apalagi anak-anak. Saya jamin kaki Anda terasa ringan melangkah. Menikmani step by step wahana di sana, memang mengasyikkan. Apalagi udara sejuk nan bersih menambah semangat untuk menelusurinya. 

Kawan, bangunan yang mengelilingi Florawisata San Terra de La Fonte bisa dibilang tematik. Hal ini dalam rangka memanjakan para instagramable. Beberapa diantaranya bangunan bernuansa Korea dan Belanda. Akibatnya bangunan tersebut menjadi minat yang cukup tinggi bagi pengunjung. Apalagi dilengkapi suasana pertokohan yang berjajar berhadapan. Baju-baju tradisi negara Eropa dan Korea bergelantungan di etalase toko. Toko-toko ini menyediakan jasa sewa baju-baju tersebut. Waw, kurang apa coba? Anda betul-betul dimanjakan. Dengan merogo kocek Rp 30 ribu-Rp 50 ribu per 30 menit. Dan, ceklik! Pose-poselah sepuas hati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun