Mohon tunggu...
Lestari Soonard
Lestari Soonard Mohon Tunggu... Administrasi - Terus belajar

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pantai Gunung Payung, Surga Tersembunyi di Selatan Bali

14 Desember 2021   07:50 Diperbarui: 20 Januari 2022   07:25 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca cerah di tengah musim hujan Desember menemani saya, Dewi, Rosida dan Aid menikmati santap siang di kawasan Universitas Udayana Bali. 

Kami mewakili angkatan 89 merupakan bagian dari rombongan SMAN 70 Jakarta yang berniat berpartisipasi memulihkan ekonomi Indonesia khususnya pariwisata Pulau Dewata. Tentu saja saya yang berdarah Bali dari Ibu saya, sangat berterimakasih dengan niat rekan-rekan alumni SMAN 70.

Tak lama usai makan siang, I Ketut Putu Manji pun datang. Ketut adalah rekan Dewi saat kuliah dulu. Jadi ini sekaligus ajang reuni sahabat lama haha... Ketut siang itu mengajak kami ke pantai Gunung Payung yang tak jauh dari situ. 

Walaupun saya berdarah Bali, jujur sudah puluhan tahun saya tidak menginjak Pulau Dewata ini. Jadi ini kesempatan pertama saya mengunjungi Pantai Gunung Payung.

Menempuh perjalanan singkat, kami pun memasuki wilayah Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, posisi Pantai Gunung Payung berada. Area ini merupakan kawasan suci dari Pura Dhang Kahyanga Gunung Payung.

Memasuki area kami disambut banyak kera yang asik bermain di pinggir jalan maupun di jalanan. Di area parkir kendaraan, banyak kios. 

Pengunjung bisa makan dulu atau belanja bekal untuk dibawa ke pantai. Tapi tentu saja harus tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan ya temans ^_*

Foto : Ketut
Foto : Ketut

Kami berjalan ke anak tangga yang menuju ke bawah. Kesan pertama seperti akan memasuki gua. Anak tangga ini mengantar kami ke semacam terowongan unik dan berujung pada stage yang rencananya untuk pementasan Tari Kecak. 

Semoga bisa cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi yang belum usai, rasanya tak sabar membayangkan menonton tari Kecak berlatar lautan jauh di bawah sana. Kondisi alam Bali memang unik , luar biasa indah dan tentu saja romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun