Mohon tunggu...
Syaf Lessy
Syaf Lessy Mohon Tunggu... -

Ketika lidah kelu tak dapat lagi berkata-kata Ketika bibir kaku tak lagi mau keluarkan suara Hanya disini aku merasa Bisa tuangkannya menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemuda Sebagai Basis Penguatan Pembangunan Nasional

27 Oktober 2017   16:56 Diperbarui: 27 Oktober 2017   17:01 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam analisis sadar konteks, menelaah ruang ruang sosial dengan melakukan refleksi kritis terkait realitas keberadaan pemuda itu sendiri, Tentu kita akan berangkat dari wacana kepemudaan yang terus bergulir di dalam ingatan kolektif bangsa. Pemuda sebagai mentalitas bangsa pun di bincangkan sebagai agenda kolektif nasional, didalam mereproduksi massa depan pembangunan Indonesia.

Realitas pemuda yang di jabarkan kedalam serangkaian konteks Sosio historis, tentu mengambil asumsi bahwa kejayaan pemuda hadir bukan karena persoalan bagaimana menggalang kekuatan nya sebagai kelompok penekan. akan tetapi di sadari betul bahwa kekuatan pemuda itu muncul  dengan kekuasaan yang  terkonsentrasi menyikapi setiap polemik di negeri ini yang berlangsung begitu Dramatik. Sehingga memunculkan proses perubahan yang pada akhirnya mencapai tataran yang mendasar baik secara suprastruktur politik maupun Infrastruktur politik.

Konsep kepemudaan yang ada di Indonesia maupun di negara negara Eropa dan Amerika, berdasarkan jajak pendapat tentu di pahami sebagai kekuatan sosial yang mengalami proses transformasi dengan pergulatan pemikiran yang mengupayakan suatu perubahan sosial untuk mendefinisikan pemuda sebagai proyek penciptaan Identitas Intelektual .

Perlu di pahami secara seksama bahwa gagasan pemuda tentang perubahan pada ruang publik, tentunya terus bertransformasi dan berafiliasi kedalam kekuatan sosial, yang  akan membentuk pola pikir dan pola tindak sehingga  merujuk kepada kreatifitas, Inovasi dan  produktifitas, untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang coba di transformasikan ke dalam perubahan ruang ruang publik.

Terlepas dari pola perlakuan sosial tersebut, tentunya ada tantangan besar yang akan memobilisasi pemuda indonesia terutama pemerintah untuk melakukan upaya konsolidasi Nasional menakar format persoalan tersebut. Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemuda Indonesia adalah keberadaan bonus demografi (demographic dividend) akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.

Dalam buku berjudul Indonesia Economic Outlook 2010 (2009), bonus demografi diartikan sebagai suatu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh peningkatan persentase penduduk usia kerja. Dengan kata lain, penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia lanjut belum banyak.

Badan perencanaan pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa sebanyak 66,5% penduduk Indonesia adalah usia produktif yakni penduduk berusia 15-64 tahun. Dengan angka jumlah penduduk pada tahun 2020 mendatang akan berjumlah 261 juta jiwa dan tahun 2025 mencapai 273 juta jiwa. Proporsi penduduk yang seperti inilah yang di namakan Bonus Demografi. Dimana  Fenomena bonus demografi pada tahun 2030-an jumlah angkatan kerja dalam usia yg produktif sangat besar sekitar 69 % dari jumlah penduduk.

Pemuda dalam format usia produkif  sebagai basis penguatan pembangunan nasional tentu menjadi proyeksi pemberdayaan peningkatan sumberdaya pemuda indonesia.  Pemerintah dalam hal ini meski menyadari pentingnya kajian terhadap kependudukan yang di integrasikan dengan menganalisis dampak Bonus demograsi sebagai program utama bagi perencanaan pembangunan nasional.

Didalam telaah pembangunan nasional mengenai gagasan peran pemerintah Sebagai prasyarat pemanfaatan bonus demografi, tentunya harus mengupayakan seperangkat tindakan dan kebijakan yang di rumuskan berdasarkan keyakinan bahwa bonus demografi tidak hanya menjadi harapan peningkatan Usia produktif akan tetapi menjadi tantangan dan ancaman bagi pemerintah.

Keberadaan indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan status sebagai negara berkembang. Sering di tandai dengan semakin menjamurnya permasalahan permasalahan sosial , oleh karena itu di upayakan pemerintah menetapkan orientasi seperangkat kebijakan publik dengan model pengembangan strategi pemberdayaan potensi pemuda yang berorientasi pada penggalian dan pengembangan kreatifitas pemuda indonesia sebagai prasyarat proses pembangunan yang berkelanjutan. 

Kuncinya terletak pada peningkatan kualitas sumber daya pemuda sebagai Human Capital dan investasi proyeksi massa depan Indonesia, selain itu juga adanya langkah dan upaya dari pemerintah untuk mendorong penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan daya kompetitif pemuda sebagai kemandirian bangsa, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang dewasa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun