Teruntuk Mamah Ninik Karalo, perihal puisi Melanglang Buanalah dengan Caramu.
Maaf hanya ini ucapan terimakasihku padamu, maaf pula jika ada kekurangan serta ketidak puasan untuk dibaca.
______________________
PERIHAL RESTUMU; MAKA IZINKAN AKU MEMBAWA BAKULMU
Mah, izinkan aku menyuarakan jeritan hati ini
Dalam kegelapan malam ini aku menghardik
Satu lantunan nina bobomu sesiang tadi
Perihal metaforaku yang katanya mengambing hitamkanmu.
Mah, aku tak ingin menjadi hiperbola dalam beraksara
Perihal banyak rekan sebaya yang ingin berkarya
Namun dihantui oleh diksi dan majas sebanyak duapuluh lima
Mah, kau tau aku bukan anak sastra
Yang selalu bergelimang kata untuk menjadikannya klimaks atau antiklimaks
Tapi tulisanku ini tulus untuk sang penerus literasi yang hampir pupus, Mah
Sengaja tulisanku tidak menggunakan diksi yang padat, mengingat Zaman mulai terlihat serba serbi bentuknya. Anak muda meninggalkan budaya,
Kita mau jadi apa?
Mah, perihal restumu
Tentang aku harus melalang buana dengan caraku
Maka izinkan aku membawa bakulmu itu
Agar lelah yang kau rasa akan ku pikul.
Mah, mungkin hanya ini yang bisa ku haturkan
Terimakasih atas kritik dan saran
Semoga amanah yang kau berikan
Bisa dengan rela hati ku jalankan
Kediri, 23 September 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah