Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Bumi Kadiri, Kutitip Salam untuk Kau yang di Bawah Langit Jakarta

18 September 2020   00:36 Diperbarui: 18 September 2020   00:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri Kompasianer Mbak Hera Veronica

Puisi ini tercipta untuk sahabatku yang berada di Jakarta, seorang wanita pejuang rupiah demi keluarga. Setiap hari pulang malam harus bebarengan dengan guyuran hujan.

Teruntuk Mbak Hera Veronica (Kompasianer) salam santun saya. Semoga kau tetap semangat.

"DARI BUMI KADIRI, KU TITIP SALAM UNTUK KAU YANG DI BAWAH LANGIT JAKARTA"
Buah Karya: Abdul Azis

1//
Puing - puing rindu itu kembali ku pungut dengan degup jantung yang tak biasa.
Serpihan kasih yang sudah lama hilang kembali coba ku kenang dengan mengerat lekatkan era lalu.
Seperti akar yang terus menjalar mencari sumber mata air.

Ku giring langkah kaki menemui ranjang tempat terbaik mencarimu dalam bayang.

2//
Sejelas lonceng gereja, dan
Semerdu lantunan Adzan di jam enam sore tadi.
Menghadirkan sebingkis harap pada kalbu,
Tentang segala jalan yang kita lalui untuk tetap baik - baik saja.

Sahabat..
Hawa bumi yang ku pijak akan beda rasa dengan buana tempatmu berdiam.
Kita hanya menjadi sedekat nadi
Ketika ku bersimpuh jari, menyujudkan diri menyembah khalik
Dan mendoakan mu dalam hening.

Sahabat..
Perjuangan, sukacita dan airmata yang menjadi teman dekat dalam hidup.
Itulah yang mengajarkan bagaimana dewasa dalam pengelaman.

3//
Sahabat....
Dari bumi Kadiri kutitip salam untukmu yang berada di bawah langit Jakarta
Biarkan hembusan bayu malam ini
Menjadi pengantar denyut nadiku
Yang adalah namamu sebagai sumber denyut itu.

Sahabat..
Bila ragamu lelah rehatlah sejenak.
Sebab esok masih ada proses yang menempah mu.
Sampaikan terima kasihmu pada Empunya kehidupan.

Salam untukmu
Sahabat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun