Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertiga dengan Bunga

8 September 2020   07:05 Diperbarui: 8 September 2020   07:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri: @benny12_art

Biasanya berkawan kopi saja, dan kini bertiga dengan bunga.
Lembing diksiku ingin menulis lagi puisi-puisi yang seksi.

Hai, bukalah matamu, juga hati. Dan, hati hati.

Di sini ada potongan cinta yang masih menyala, atau setidaknya terkelupas kulitnya.
Dan padamu ada surat cinta yang tak jadi dikirim, atau setidaknya rasa rindumu di dalam yang kamu biarkan bermukim
Padaku, iya?

Aku tahu semalam bintang-bintang telah menjemputmu untuk bersatu dengan langit dan menambah keelokannya.

Itu karena keelokan jiwa dan kilau matamu yang memiliki pendar indah tak pernah padam.
Dan kau tahu sejak semalam aku menulis karya tentangmu dari berita bunga di sebelahku.

Sebab kalau bukan karenamu aku akan kehilangan gagas, canda dan panorama apa saja untuk merayu semesta.

Meskipun bumi telah kau tinggalkan, kesunyian malam tetap lautan dengan ombak-ombaknya dimana namamu bergema, membuatku berdebaran di dalam dada, selalu engkau saja.

Aku sempatkan memetik bunga, sebab itu lambangnya, tanda cinta.

Aku ingin segera menulis puisi bersama kopi dan bunga tanpa ditunda-tunda.
Setulusnya dari hati kepada yang dicinta.
Engkaulah dia, dan bunga lambangnya.

Aku harus mengatakannya sebelum kita setia sekata

Pagi sudah membawamu kembali,
Wahai yang kugandrungi.
Dan kita bertemu di atas bumi yang kegirangan akan
kehadiranmu lagi, di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun