Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Dua Bahasa: Kidung Kangen (Syair Rindu)

2 September 2020   22:00 Diperbarui: 2 September 2020   21:57 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri: Abdul Azis le putra marsyah

Bahasa Jawa

Nangis keronto-ronto ono ing pelataran

Sinawang padang cahyaning rembulan
Sing thukul ono siseh wetan
Nandang kangen geguyonan

Bapak, mung liwat kidung kangen iki
Tondo wujud putro kang ngabekti
Marang sampean sing pun dipundut gusti
Mugo biso dadi tombo ati

Pak, wangi sekar kenongo sumebyar ing sarean
Bebarengan dungoku dateng panjenengan

Pak, wengi iki atiku sedeh
Tangis kangen nganti tumetes iloh geteh

Pak..

Bahasa Indonesia

Ku menangis saat di halaman
Melihat terang cahaya purnama
Yang terbit dari sebelah timur
Merasakan canda yang membuat rindu

Bapak, hanya melalui kidung rindu ini
Sebagai tanda wujudku menjadi anak yang berbakti
Kepada engkau yang sudah di ambil Tuhan
Semoga bisa mengobati rasa yang di hati

Pak, harum bunga kenanga tersebar di pemakaman
Bersamanya doa yang ku panjatkan untuk engkau seorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun