Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Bapak kepada Calon Penyair

30 Agustus 2020   17:17 Diperbarui: 30 Agustus 2020   17:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri: Abdul Azis le putra marsyah

Kupapah engkau tertatih melawan aspal dan kerikil
Kugendong engkau di bahuku seakan engkau terbang bersama burung mungil
Tangismu adalah caramu yang paling ampuh saat kau ingin sepatu baru
Tawamu adalah sinfoni nada yang menyejukan hati dan mataku
Tapi nak, maafkan bapak yang tak bisa membahagiakanmu meski untuk membeli susu

Nak duduk sini dekat bapak
Jangan kau menangis terisak lupakan sesaat semua hasrat yang bergejolak
Jadilah lelaki seperti bapak, berjiwa pemberontak
Lihat, warna muka bapak tak lagi sama dengan warna telapak

"Nak kalau kau sudah besar nanti, jadilah seorang penyair, tanpa kata melankolis, ayah mau kau menjadi penyair seperti om Wiji, berjuang demi rakyat meski tak digaji"

"Nak, bagi seorang lelaki yang lahir dizaman kolonial
janganlah engkau menjelma menjadi lelaki  modern
sebab kebebasanmu ialah segelintir kepalsuan
sebab engkau kawanan kijang terancam panah
kakimu tertakdir lahirnya darah"

Buah karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Kediri, Penghujung Agustus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun