Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kapan Kita Bisa Berkumpul Lagi

24 Agustus 2020   22:51 Diperbarui: 24 Agustus 2020   23:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ku maknai api ciumanmu tadi malam

sebagai mengikis lumut di batu sebab matahari telah hilangvdari peta birahiku

adakalanya aku harus membunuh
tapi entah apa yang harus kumatikan
tak ada jalan yang sepi
sedang gang-gang telah penuh
oleh bag big bug orang berkelahi

angin beranjak ke sungai
ke meja-meja bar. aku lihat hatimu
terjemur antara roti kering
dan sayuran busuk di meja dapur

entah kapan kita bisa berkumpul lagi
mengisi malam yang becek
menyulam hati yang lembek

sudah lama kita tak tukar cerita
sejak kota terbakar di mana-mana
ranjang hanyut ke balik kabut
nama-nama jalan terendam lumpur

cium aku lebih lama kelak bertemu
biar mabukku jadi berita
biar tubuh kita berkeringat kata-kata
hingga terbaca oleh pengemis cinta

Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Kediri, 24 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun