Mohon tunggu...
Leo Rulino
Leo Rulino Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Personal Blog: www.leorulino.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Anton Kuno, Seniman Dayak yang Kurang Normal

5 Juli 2018   15:55 Diperbarui: 5 Juli 2018   19:59 2826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Facebook Anton Kuno

Kulit kayu itu dibuatnya menjadi Baju, Tas, hingga Sepatu. Tahun lalu tas kulit kayunya bahkan memenangkan perlombaan kesenian di Kabupaten Bengkayang (Kabupaten yang menaungi wilayah Ledo).

Tas Kulit Kayu (Dokpri)
Tas Kulit Kayu (Dokpri)
Ketika saya bertanya kenapa tidak membuat benda-benda pajangan seperti umumnya seniman Dayak, dia menjawab, "Abang lebih tertarik membuat sesuatu yang bermanfaat, yang bisa dipakai orang."

Produksinya cukup menjanjikan, hasilnya juga berkualitas. Bang Anton hanya masih sedikit kesulitan disisi pemasaran.

Satu-satunya kesempatan di mana produknya bisa dipasarkan adalah ketika pameran-pameran seni Dayak berlangsung saja. Itu pun hanya sekali dua kali dalam setahun.

"Karya seni Dayak masih sulit berkembang," keluh Bang Anton.

Meski demikian Bang Anton menolak menyerah dengan keadaan, proyek Rumah Seninya akan dimulai bulan ini.

Dia ingin Rumah Seni dapat digunakan sebagai sentra pemuda di Kampung Ledo untuk berkumpul, belajar kesenian Dayak, berlatih memahat, melukis, dan membuat produk-produk kesenian.

"Kalau ada Rumah Seni di Ledo, anak-anak muda nanti bisa menyalurkan energinya kearah yang positif," Katanya.

Facebook: Anton Kuno
Facebook: Anton Kuno
Sayangnya malam itu adalah malam terakhir saya berada di Kampung Ledo, sehingga tidak berkesempatan melihat proyek Rumah Seni yang diinisiasi Bang Anton.

Tetapi saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berkunjung saat pulang kampung berikutnya.

Terima kasih Bang Anton Kuno atas perhatiannya bagi kesenian Dayak, dan terutama pada pemuda-pemuda di Kampung Ledo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun