Mohon tunggu...
GENTRUDIS PURBA
GENTRUDIS PURBA Mohon Tunggu... Novelis - Pencari suaka di kala sunyi

Penyair dengan lisan yang hangat mampu bercerita menyampaikan kata kata hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika RIndu

12 Oktober 2020   21:19 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:25 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hei kamu,ia kamu Roslawati kan ?
Aku kan jujur demi gurun yang menanti semi
Yah,karna kamu  yang selalu menepis jantung ku

Entah kenapa aku trasa halau bila berkata tidak merindukan mu
Tapi kalau bicara soal angin,aku adalah penitip rindu yang setia
Angin,sampaikan pada pemilik rindu,lalu katakan kepadanya
Kalau aku tidak berharap saat malam bersama bintang
Tidak lain selain bulan yang ku ingin kan,karna di situ pernah jadi kenangan

Aku tidak peduli walau burung berkicau menganggap aku bodoh
Yah,bodoh karna menitip rindu pada angin yang sombong
Ia memang
Gunung dan laut juga retorika yang berbeda
Lalu kenapa malam malam itu berlalu dengan kesombongan nya
Bukan kah malam tanda tanda bumi akan sepi?
Ayolah,
Akan ku  bayar berapa pu pada setiap malam yang datang
Asal tidur ku bermimpi tentang dia
Suara dentingan hujan seolah olah menari di antara dedaunan
Badai yang hebat ikut terlalu gegabah
Menertawai tawaran ku pada malam

Cahaya kilat menyambut suara halilintar
Melodi cicak ikut mencerca
Kenapa?kenapa smua seolah menyejek kesalahan ku
Ayolah,dan lihat pohon depan rumah itu
Dia tidak tau akan seperti itu terjadi padanya

Lalu kenapa aku begitu susah memikir kan nya?
Aku rasa itu semua sudah cukup,tidak perlu ejekan lagi
Roslawati erlita ginting
Nama yang begitu terkenal bagi ku

Dan aku selalu menanyakan hati,masih kuat kah?
Dengan gagah nya ia menjawab pada bumi,saya masih sangat kuat
Padahal,rindu dan rindu selalu membekam biru di hati
Karna berlalu lama nya ter sayat penyesalan yang tiada arti

Ros?kalau saja kamu bisa mender suara ku,ingin sekali rasanya hati ini memohon
Yah memohon saat jelang tidur mu,katakan lah sekali saja
Kalau kamu juga pernah merindukan aku
Agar seluru isi bumi ini percaya
Karna bumi pernah ku yakini dengan perkataan itu
Ros?ada hal yang perlu kamu ketahui

Saat jelang tidur ku berbantal kan tangan
Selalu ku kecup dengan ciuman tangan itu,sebagai syarat kening mu
Tidak lah lupa di dalam nya selalu ku titip doa
Agar algoritma tuhan menyampaikan langsung saat saat rindu itu pada mu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun