Mohon tunggu...
Leonita Xena
Leonita Xena Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Kopi Hitam di Taman Bunga

18 November 2022   22:14 Diperbarui: 18 November 2022   22:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo perkenalkan namaku Saras, aku sekarang kelas 11 di SMA Mawar Bakti. Seminggu lagi sekolahku akan mengadakan kegiatan pentas seni. Seluruh siswa diajak untuk mengisi acara pada kegiatan itu. Aku dan salah satu temanku yang bernama Clara memang sudah lama berencana akan membuat band saat ada acara sekolah. Temanku Clara sangat mahir memainkan piano atau keyboard. 

Sedangkan aku hobi menyanyi. Dalam waktu yang singkat, kami mencoba mencari satu vokalis lagi, dua gitaris/ bass, dan satu drummer. Kami coba mencari anggota dari kaka kelas dan adik kelas juga. Drummer adalah yang pertama kali kami dapat, dia bernama Jovita. Lalu kami mencoba mengajak kaka kelas yang bisa gitar dan nyanyi.

Clara bertanya kepada salah satu kaka kelas yang bernama Nathan, "Ka Nathan, jadi kami rencananya akan mengisi acara band, dan kami masih membutuhkan satu vokalis lagi. Kalau ka Nathan berkenan mau tidak ikut band kami?"

Ka Nathan, "Boleh aja sih."

Saras, "Oh, oke ka. Nanti untuk latihan dan lagunya kita obrolin lagi saja di grup."

Setelah itu kami sudah tahu siapa orang yang akan ditawarkan untuk menjadi gitaris. Salah satu kaka kelas yang memang kami tahu kalau dia bisa bermain gitar. Namanya ka Levan, selain bisa bermain gitar, ia juga salah satu pemain tim basket sekolah.

Kami mencoba menghampiri ka Levan di kelasnya. Clara langsung bertanya ke ka Levan, "Halo, Ka. Kami berencana mengisi acara band dan kami masih membutuhkan gitaris, kaka mau tidak ikut band kami? Tadi kami juga sudah mengajak ka Nathan dan dia mau ikut bergabung."

Lalu ko Levan menjawab, " Oh, boleh deh."

Saras merespon, "Makasih, ka. Untuk lagu dan jadwal latihannya, kita diskusikan lagi saja nanti di grup."

Dan untuk satu gitaris lagi kami mengajak salah satu adik kelas yang kami kenal, dia bernama Rafa. Dan akhirnya lengkap sudah anggota band kami. Saat itu tinggal sisa lima hari lagi sebelum dilaksanakannya acara pentas seni. Kami kesulitan dalam menyamakan jadwal untuk latihan. Sampai akhirnya kami sepakat memilih hari Senin dan Selasa atau tiga hari dan dua hari sebelum acara untuk latihan di studio bersama-sama. 

Aku dan Clara sudah tidak sabar untuk latihan bersama. Kami sangat antusias karena ini merupakan pertama kalinya kami bermain band.

Aku merasa senang tapi juga merasa cemas dan takut karena pasangan vokalis aku, sudah sangat banyak pengalaman. Senang karena bisa banyak belajar dari dia, mulai dari bagaimana cara percaya diri sampai bagaimana dia bernyanyi di depan orang banyak. 

Tapi aku juga takut mengecewakan atau memberi kesan yang buruk ke kaka kelas yang ikut bergabung di band ini. Di grup kami juga membicarakan lagu apa saja yang akan dibawakan pada saat tampil nanti. Kami saling memberikan pendapat dan akhirnya kami sepakat untuk membawakan dua lagu yaitu lagu Adu Rayu dan lagu Hati-Hati di Jalan.

Tiba hari dimana kami akan berlatih bersama untuk pertama kalinya di studio dekat sekolah. Saras pada saat itu masih sangat malu-malu dan tidak percaya diri. Lalu ka Nathan memberikan semangat, "Ayo, Saras suaranya masih belum keluar, kecil banget suaranya." Lalu Saras menjawab, " Iya, Ka." 

Dan setelah itu Saras mencoba untuk lebih keras lagi suaranya dan lebih percaya diri lagi. Pada saat itu Saras sadar bagaimana sifat Ka Nathan, menurut Saras, ka Nathan orangnya tidak pelit untuk berbagi ilmu dan juga sangat supportiv.

Kami sangat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena waktunya tinggal sebentar lagi. Di hari pertama kami latihan, kami hanya bisa berlatih satu lagu. Lalu pada saat latihan kedua kami berlatih lagu yang kedua. 

Malamnya kami mendiskusikan nama band kami dan setelah diskusi kami sepakat untuk menggunakan Rolling Six atau Rolling 6 sebagai nama band kami. Kami juga mendiskusikan baju apa yang akan dipakai dan memutuskan untuk memakai baju warna hitam.

Keesokan harinya merupakan hari yang sudah ditunggu-tunggu. Saras merasa sangat gugup karena band kami merupakan band pembuka acara. Tapi ternyata semuanya dapat terlewati dengan baik. Lalu band kami kembali mengisi acara pada siang hari dan semakin banyak orang yang menonton. 

Awalnya gugup dan takut lagi. Tapi ternyata semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Setelah selesai kami berfoto bersama. Menurut Saras ini merupakan kenangan yang begitu indah dan berharga, walau awalnya pesimis karena waktu yang terbatas tapi ternyata semuanya dapat berjalan dengan begitu baik. Ini semua karena kerja sama yang baik dari setiap anggota dalam band.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun