Mohon tunggu...
Leonides AlfinoTrisandena
Leonides AlfinoTrisandena Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY

Masih Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Film "Ngenest" dan "Green Book" dalam Multikulturalisme dan Inklusivitas

25 Januari 2022   00:11 Diperbarui: 25 Januari 2022   00:32 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peneliti meneliti sebuah film yang menceritakan realitas dari rasisme yang dikemas dengan penggambaran fiksi dari sang penulis dan sutradara yang turut serta dalam membuat film ini menjadi sebuah karya yang unik dan menarik untuk diteliti. Dalam analisis ini peneliti mencoba mencari relasi mengenai ketidaksetaraan sosial serta hubungannya dengan rasisme, diskriminasi. Serta belum meratanya peraturan mengenai orang kulit hitam yang tinggal di Amerika dan juga etnis TiongHoa di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki keberagaman suku ras bahasa serta manusia yang memiliki latar belakang berbeda, Indonesia dan juga Amerika Serikat masih menjadi tempat yang sering terjadi proses rasisme maupun diskriminasi. Hak-hak yang dimiliki seorang manusia dibatasi dengan hanya sebuah perbedaan warna kulit ataupun garis keturunan.

Film Ngenest, Scene menit 00:10:37/tangkap layar pribadi
Film Ngenest, Scene menit 00:10:37/tangkap layar pribadi

Diskriminasi yang diperlihatkan pada scene ini adalah diskriminasi tidak langsung dan juga diskriminasi langsung, untuk diskriminasi tidak langsung ditunjukkan dengan pribumi yyang memanggil etnis TiongHoa dengan sebutan Cina, sedangkan untuk diskriminasi langsung ditunjukkan dengan pribumi yang mendorong etnis TiongHoa karena ingin diperhatikan saat memalak namun etnis hanya menundukkan kepala saja.

Film Green Book, scene menit 01:40:31/tangkap layar pribadi
Film Green Book, scene menit 01:40:31/tangkap layar pribadi

Diskriminasi yang diperlihatkan pada scene ini adalah diskriminasi tidak langsung yaitu dengan tidak mengijinkan pria kulit hitam masuk kedalam restoran.

Kesimpulan dari analisis ini adalah kedua film ini memberikan gambaran tentang simbol diskriminasi yang direpresentasikan dalam film lewat kehidupan ras kulit hitam Amerika Serikat dan juga etnis TiongHoa di Indonesia. Bentuk simbol diskriminasi yang ditemukan dikategorikan kedalam konsep diskriminasi langsung dan tidak langsung. Setiap bentuk diskriminasi yang ditemukan mempunyai makna tertentu dalam merepresentasikan diskriminasi terhadap kulit hitam maupun etnis TiongHoa.

Daftar Pustaka

Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies (Sebuah Pengantar Paling Komprehensif). Yogyakarta: Jalasutra

Eco, Umberto. 2009. Teori Semiotika Signifikansi Komunikasi, Teori Kode, serta Teori Produksi-Tanda. Bantul: Kreasi Wacana.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Penulis: Leonides Alfino Trisandena

NPM: 190906950

Ilmu Komunikasi FISIP UAJY Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun