Mohon tunggu...
leonides alfino
leonides alfino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perkembangan Jurnalisme di Indonesia

26 September 2022   13:52 Diperbarui: 26 September 2022   14:02 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme di Indonesia. Sumber: okezone.com

Pertumbuhan jurnalisme di Indonesia mungkin berawal dari tahun 1990-an, yang dapat dikaitkan dengan kedatangan internet di negara itu.

Masuknya internet di Indonesia pada tahun 1990-an membawa perubahan signifikan bagi pertumbuhan jurnalisme bangsa. Perubahan tersebut bisa kita lihat dengan hadirnya atau kemunculan dari jurnalisme online.

Perkembangan Jurnalistik Indonesia

Perkembangan jurnalistik di Indonesia hingga saat ini dikabarkan telah melibatkan berbagai periode, yang menyebabkan pemecahan lanskap jurnalistik negara menjadi lima periode yang berbeda, yaitu:

  • Masa Pendudukan Belanda

Awal mula jurnalisme di Indonesia mungkin berawal dari masa pemerintahan Hindia Belanda. Namun inisiatif jurnalistik sering digunakan saat itu adalah untuk mendukung kebutuhan pemerintah Hindia Belanda.

Kegiatan jurnalistik pada masa Hindia Belanda abad pertengahan dimulai dengan diterbitkannya Memories der Nouvelles pada tahun 1615 oleh pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, dan berlanjut hingga tahun 1688, dengan menggunakan tulisan tangan yang digunakan untuk penerbitan Memories der Nouvelles.

 Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengirimkan mesin cetak, yang pada akhirnya menghasilkan semacam aliansi antara Belanda dan Sultan Makassar saat itu, menjadi surat kabar dengan cetakan pertama. Pasca terbitnya surat kabar ini, pertumbuhan industri jurnalistik Indonesia terus terus berlanjut.

Hal ini dapat dilihat dengan bermunculannya dengan surat kabar lain yang ditulis dalam bahasa lain, seperti yang digunakan yaitu bahasa Belanda, Cina, Jawa, dan bahasa daerah lainnya yang dimana kebanyakan berita tersebut diterbitkan oleh masyarakat pribumi dan etnik Tionghoa.

  • Masa Pendudukan Jepang

Pada masa kedudukan Jepang, perkembangan jurnalistik di Indonesia bisa dikatakan mengalami kesulitan dimana kebebasan pers sangat dibatasi dan dipaksa mengikuti kepentingan pemerintahan Jepang pada saat itu.

Hal tersebut disebabkan karena kegiatan jurnalistik di Indonesia dipaksa bergabung untuk menjadi satu, yang dimana segalanya disesuaikan dengan rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya.

  • Masa Orde Lama atau Pemerintahan Presiden Soekarno

Masa perjuangan dalam meraih kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan bisa dibilang menjadi hal penting bagi surat kabar karena pada dasanya pada masa itu banyak digunakan sebagai sarana mendorong semangat juang rakyat saat itu untuk tetap bersemangat melawan para penjajah.

Namun perkembangan pers selanjutnya bisa dibilang banyak disalahgunakan untuk melawan pemerintahan itu sendiri dan juga menjadi salah satu alat bagi mereka untuk melawan para lawan politiknya demi mendapatkan kekuasaan di pemerintah.

Hingga akibatnya banyak pers yang dibredel karena dianggap melawan pemerintah dan tidak sedikit juga wartawan ditangkap karena menyuarakan kebenaran yang membuat saat itu banyaknya surat kabar yang dipaksa tutup dan wartawan ditangkap.

  • Masa Orde Baru atau Pemerintahan Presiden Soeharto

Masa pemerintahan Presiden Soeharto yang menganut demokrasi liberal memberi pengaruh pada kebebasan pers dan dunia jurnalistik di Indonesia pada saat itu, yang dimana setiap orang yang memiliki modal boleh menerbitkan media massanya sendiri tanpa perlu adanya pengesahan pihak manapun.

Namun yang terjadi pada saat itu adalah media malah berlomba-lomba menerbitkan berita yang banyak sehingga berita yang diterbitkan tidak memiliki kualitas dan mutu yang bagus.

Selain itu, fungsi dewan pers pada saat itu juga bisa dibilang tidaklah efektif, yang dimana kebanyakan para dewan pers malah menjadi anak buah dari pemerintah Orde Baru bukannya malah melindungi sesama rekan jurnalisnya.

Sehingga bisa dibilang dewan pers telah gagal dalam meningkatkan kehidupan pers nasional saat itu, yang dimana dunia pers saat itu terbelenggu oleh kekuasaan Orde Baru tanpa bisa memperjuangkan hak-haknya.

  • Masa Reformasi

Pada masa reformasi bisa dibilang menjadi titik balik kebebasan pers mulai terasa lagi, yang dimana pada saat itu mulai banyak media massa yang muncul. Selain itu juga dikeluarkannya Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang mengatur tentang pers.

Hal lainnya adalah perkembangan teknologi sudah semakin pesat baik media cetak, elektronik, digital, dan internet yang memungkinkan mengakses internet lebih cepat baik melalui komputer maupun dengan smartphone yang semakin merajalela.

Keberadaan radio dan majalah juga berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Tidak lepas dari adanya teknologi yang memungkinkan kita untuk mengakses internet lebih cepat baik melalui komputer maupun dengan smartphone yang semakin marak.

Keberadaannya mampu menjangkau pelosok. Karena itu, berita menyebar lebih cepat dan luas. Sehingga masyarakat di pedesaan juga bisa mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di perkotaan, begitu juga sebaliknya.


Untuk mendengarkan versi audio nya dapat diakses melalui link ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun