Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petani Tua dan Angin

3 September 2022   19:12 Diperbarui: 3 September 2022   19:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angin petang hari ( ill. Pexel) 

Petani tua menyeruput kopi terakhir

Dan sehelai daun kuini terbang tinggi tertiup bayu hilang entah kemana

Petani tua ingin memeluk angin

Petani tua ingin pulang  mengikut angin
Ke sebuah kolam penuh teratai memantik imaji

Ia sudah lelah tertawan sunyi

Angin petang perlahan berlalu, menepi
Berganti angin malam...
Angin dan waktu membuat alam tak pernah tidur

* catatan hati dari keheningan ladang sunyi, 3092022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun