Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Feminisme dan Kepemimpinan Perempuan Diseminarkan di Tarutung

17 Oktober 2021   11:46 Diperbarui: 17 Oktober 2021   11:47 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satika Simamora Ketua PKK Tapanuli Utara ( Dok. Kominfo Taput) 

Seminar bertajuk "Feminisme dan Kepemimpinan Perempuan di Indonesia", digelar di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (16/10).

 Tampil sebagai salah satu pembicara pada seminar tersebut, Satika Simamora yang mengangkat  konsep  'Hu Haholongi Do Ho' ( Aku Mengasihimu).

Satika Simamora yang juga isteri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan selaku Ketua Tim Penggerak PKK  menjadi pembicara pada seminar yang diselenggarakan terkait dalam memperingati Hari Ulos sedunia, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, mengundang perhatian serius terutama kaum perempuan yang hadir.

 Seminar yang  diprakarsai oleh Gema Karya Tapanuli Utara ini dibuka oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat, SH, MM didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung serta beberapa pimpinan Perangkat Daerah dihadiri Wakil Ketua TP. PKK Taput Ny. Marsaulina Sarlandy Hutabarat, para perempuan dari berbagai profesi, organisasi dan komunitas serta beberapa stakeholder.

Tampil sebagai pembicara ke-3, Satika Simamora yang menjabat sebagai Ketua TP. PKK, Bunda PAUD Taput, Yayasan Kanker Indonesia Taput dan juga Ketua Dekranasda Taput mengawali dengan menyanyikan sebuah lagu hit Batak berjudul 'Hu Haholongi Do Ho'  untuk menggugah peserta sekaligus menjadi topik paparannya.

 "Semoga dengan adanya seminar ini menjadi titik awal untuk perubahan lebih baik, kedepannya kita harapkan kaum perempuan menjadi saluran kasih bagi sekitar kita. Lakukan hal yang positif dalam kehidupan kita, pasti akan memunculkan 'Feminisme yang Seksi'. Sebagai ibu rumahtangga, perempuan harus menjadi panutan bagi anaknya agar generasi muda kita memiliki pikiran positif," ujar  Satika Simamora antara lain dalam paparannya.

"Kepemimpinan itu adalah bagaimana kita bisa memberikan solusi dalam kehidupan. Menjadi pemimpin harus dengan kasih sayang dengan cara menunjukkan apresiasi, tawarkan bantuan, bersikap fleksibel dan pengertian, siap untuk mendengarkan serta berikan pelatihan sesering mungkin," papar Satika Simamora menyampaikan paparannya dengan gaya khasnya yang feminin. 

 Sebagai kesimpulan dari paparannya, Ketua TP. PKK menjelaskan bahwa pemimpin tidak harus seorang laki-laki saja, tetapi peran kepemimpinan seorang wanita di era modern ini juga sangat dibutuhkan . Sudah banyak contoh tauladan  di berbagai sudut dunia ini, perempuan juga mampu menjadi pemimpin dalam berbagai bidang. Perkembangan zaman yang modern saat ini juga menuntut wanita untuk mampu menjadi seorang pemimpin, dimana wanita dan pria memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda.Tidak selamanya wanita selalu bergantung dengan sikap feminisme dan pria dengan sikap maskulin, namun ketika perempuan memimpin juga bisa memiliki sisi feminisme dan maskulin.

 "Laki-laki dan perempuan harus berjalan selaras dan saling mendukung ibarat kepala dan leher. Hidup itu simpel, yang penting kita berpikir dan berbuat positif karena pertanggungjawaban kita langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya maka kita harus siap atas apa yang akan terjadi pada kita, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Hidup ini perlu berserah diri, berdoa dan tetap fokus untuk melakukan sesuatu yang positif. Kita harus mampu memberikan solusi atas permasalahan di sekeliling kita, lakukan apa yang dapat kita lakukan demi kebaikan, jadilah saluran berkat yang dilatar-belakangi oleh rasa kasih sayang," pungkas Satika Simamora diakhir paparannya.

 Selain Satika, pembicara lainnya pada Seminar tersebut antara lain Insty R Malau yang merupakan penggiat isu perempuan serta Ujiana Sianturi selaku Ketua Asosiasi UMKM Sumut. Keduanya sepakat dengan apa yang dipaparkan Satika, bahwa perempuan punya potensi yang tak diragukan dalam konteks kepemimpinan, tergantung pada talenta , kemampuan, dan kemauan person seorang perempuan. ( LTS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun