Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Punggung Itu...

11 Oktober 2021   21:25 Diperbarui: 14 Oktober 2021   07:27 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Punggung nenek membuat cucu terlelap ( Dokpri) 

Punggung Itu...

Setelah dewasa baru aku  tahu, punggung renta itu yang membuatku lelap seribu mimpi

Setelah dewasa, baru ku tahu punggung keriput itu yang membuatku serasa di surga, mandi di pancuran penuh aroma flora

Punggung itu...
Hangat pada musim matahari sembunyi
Punggung itu...
Sejuk ketika mentari membakar sawah ladang

Nenek jenaka mencubit pantat
Saat ku merengek manja minta susu, ia meninaboboku di bawah pohon klutuk berdaun subur
Ssssst... bundamu masih di sawah pung !
Nenek berdendang menggoyang daku di punggung tuanya
Dan aku terlelap dalam kembara panjang

Punggung nenek
Punggung bunda, bergantian

Dermaga tempatku berlabuh menjinak mata


Waktu tak kan pernah berhenti

Tua itu perlahan tiba menyergap
Bunda tertatih melangkah pada temaram senja
Nenek membungkuk menuju gulita malam
Dan pada saatnya waktu juga mengingatkanku tak lagi bocah silam

Punggung itu...
Kutatap terpatri dalam bayang
Dermagaku berlabuh memejam mata

Kota Lembah di malam sunyi - 111021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun