Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memahami Orang Lain

7 Juni 2023   19:49 Diperbarui: 7 Juni 2023   19:59 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya dah semua salah gue"

Ucapan itu terucap dari pacarku, ketika kami sedang beradu argumen. Kata-kata yang dikeluarkan itu seketika menyadarkan pikiranku dalam beradu argumen dengan pacarku. Pertanyaannya sudahkah aku belajar untuk memahami orang lain?

Seringkali diriku ketika sedang beradu argumentasi dengan pacarku atau orang lain ingin menang sendiri, pendapatnya selalu ingin didengar, dan tidak objektif ketika beradu argumentasi. Kemudian muncul penyesalan setelah beradu argumen, pertanyaannya apakah aku sudah menjadi pendengar yang baik sebelum memahami orang lain?

Sebelum belajar memahami orang lain dan orang terdekat yang ada di sekitar diri sendiri, belajarlah mendengarkan orang lain. Mendengarkan itu sederhana, tetapi tidak semua orang mampu mendengarkan dengan baik. Tidak semua orang memiliki hati di telinga.

Belajar memahami orang lain berarti belajar juga keadaan diri seseorang. Berdasarkan pengalamanku, aku gagal memahami orang lain ketika diriku tidak berhasil memahami kondisi orang yang ingin diajak ngobrol dan beradu argumentasi. Aku tidak mampu memberikan ruang terhadap lawan bicaraku untuk mengkondisikan dirinya terlebih dahulu. Tidak mampu memberikan ruang ditambah diriku memaksakan isi kepalaku dan argumen untuk bisa diterima. Hal tersebut hanya akan memicu keributan terhadap lawan bicara. 

Dari pengalamanku ada beberapa orang yang ingin mereka didengar ceritanya tanpa perlu kita tanggapi. Namun, terkadang hal tersebut malah membuat diri sendiri gregetan dan merespon cerita orang yang bercerita. Tetapi, belajarlah melihat dari sudut pandang yang lain, dari sudut mereka yang berbicara dan bercerita, hanya ingin didengar dan dipahami tanpa harus mendapatkan respon yang bisa menyudutkan diri mereka.

Memahami orang lain berarti belajar menahan ego diri sendiri. Sebagai contoh ketika aku punya masalah dengan pacar atau teman dan ingin ngobrol untuk menyelesaikan masalah tersebut, lihatlah terlebih dahulu kondisi yang ada pada dirinya, kalau lawan bicara sedang tidak dalam keadaan baik jangan dipaksakan karena hanya memicu kesalahpahaman dan keributan. Tahan diri untuk tidak melewati batas ruang pribadi lawan bicara, berikan waktu bagi mereka, ketika sudah membaik barulah ajak ngobrol. 

Tidak mudah, diriku juga masih sering melakukan kesalahan dalam memahami orang lain dan memaksakan kehendak diri sendiri. Tidak selalu apa yang diri sendiri inginkan akan terwujud dan sesuai dengan yang diharapkan. Memahami tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang memengaruhi diri dalam memahami orang lain. Perlu diingat bahwa ada batas juga tolerir untuk memahami orang lain. Jangan sampai sudah memahami orang lain, tetapi  lupa memahami diri sendiri. 

Ingat ketika belajar memahami orang lain, diri akan berhadapan dengan isi kepala orang lain, ego orang lain, dan masalah yang sedang dihadapi oleh lawan bicara. Pastikan mampu untuk memposisikan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun