Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persaingan Masuk dan Diterima di PTN

18 Maret 2022   08:10 Diperbarui: 18 Maret 2022   08:18 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universitas Indonesia (Leonardo)

Tak lama lagi tahun ajaran akan berganti, tahun ajaran 2021/2022 berganti menjadi 2022/2023. Hal ini menandakan akan dibukanya penerimaan mahasiswa baru, baik di perguruan tinggi swasta (PTS) maupun perguruan tinggi negeri (PTN). Dan proses pertama penerimaan mahasiswa baru di PTN sudah dimulai melalui jalur undangan, yaitu SNMPTN. Sementara PTS sudah membuka pendaftaran dari tahun sebelumnya, tetapi untuk perguruan tinggi negeri penerimaan mahasiswa baru dimulai 4-6 bulan sebelum dimulainya semester baru. Mahasiswa lama akan lulus dan calon mahasiswa baru siap untuk menggantikannya.

Persaingan untuk diterima di PTN lebih sulit dibandingkan PTS, para calon mahasiswa baru harus bersaing dengan jutaan orang yang ingin diterima di PTN, saingannya tidak hanya sesama siswa SMA/SMK yang akan lulus di tahun ini, persaingan datang dari mereka yang gap year, orang kerja yang ingin berkuliah, dan teman diluar sekolah. Berbeda dengan PTS, untuk diterima di PTS cenderung lebih mudah karena mengutamakan keuangan, tetapi untuk beberapa jurusan tetap membutuhkan tes masuk. Lebih mudah diterima di PTS bukan berarti kualitas PTS lebih jelek dibandingkan PTN.

Lalu mengapa banyak orang yang menginginkan untuk diterima PTN, jika kualitas PTS sama bagusnya. Bahkan banyak dari orang kaya yang menginginkan anaknya untuk diterima dan belajar di PTN, padahal dari segi keuangan mereka memiliki keunggulan untuk menguliahkan anaknya di PTS. Mengapa PTN tetap menjadi pilihan bagi banyak orang?

Biaya Murah

Murah apabila dibandingkan dengan PTS. Contoh perbandingannya ialah jika di PTS untuk jurusan design grafis biaya uang kuliah tunggal (UKT) per semesternya adalah 10  juta, untuk di PTN bisa mencapai angka setengahnya, yaitu 5 juta, bahkan bisa lebih murah lagi tergantung kondisi keuangan dari tiap-tiap keluarga mahasiswa, jalur masuk mahasiswa, dan bantuan dari pemerintah (jika mendapatkan). Tetapi banyak juga PTS yang biayanya sama dan dan tidak terlalu jauh dengan PTN. Akan tetapi karena biayanya sama dan tidak terlalu jauh dengan PTN, muncul banyak stigma negatif dari masyarakat bahwa PTS dengan berbiaya murah biasanya kualitas, fasilitas, dan kredibilitas jelek. Hal ini menyebabkan mengapa banyak orang ingin kuliah di PTN.

Anggapan Lebih Bergengsi

Dari pengalaman saya dan teman-teman, PTN masih sering dianggap bergengsi dibandingkan PTS. Apalagi jika bisa masuk top tiga kampus ternama, seperti UI, UGM, dan ITB. Rasanya jika diterima PTN pasti bangga. Padahal belum tentu diterima di PTN sesuai dengan jurusan yang diinginkan atau sesuai dengan minatnya, bisa saja diterima tetapi jurusannya tidak sesuai dan grade yang rendah. Salah satu faktor yang menimbulkan gengsi adalah omongan orang tua yang suka melebih-lebihkan. Terkadang orang tua suka memaksakan kehendaknya supaya anaknya masuk di PTN, terserah anaknya mau jurusan apapun yang penting diterima di PTN, dan kebiasaan buruk yang terjadi adalah orang tua menyombongkan anaknya yang diterima di PTN kepada tetangga. Hal yang turut menyebabkan mengapa PTN masih sering dianggap lebih bergengsi adalah banyak alumni lulusan dari beberapa PTN ternama yang terkenal di media sosial maupun di bidangnya, turut mempengaruhi prestige suatu PTN, secara tidak langsung turut membranding PTN tersebut menjadi lebih bergengsi. 

Pembuktian

Setiap orang di dalam dirinya pasti membutuhkan namanya pembuktian. Pembuktian akan kehadiran dirinya, karyanya, atau pencapaiannya. Dan diterima di PTN bisa menjadi salah satu pembuktian diri. Terkadang sebagai manusia sering mendapat keraguan dan tantangan dari orang-orang sekitar. 2 Hal itu menjadi motivasi pembuktian kepada diri sendiri dan teman. Mendapat kata-kata yang merendahkan diri dari orang terdekat sangat menyakitkan, maka untuk membalasnya harus diterima di PTN. 

Ketimpangan dalam persaingan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun