Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia Bersiap Untuk Ledakan Kasus Covid-19

14 Mei 2021   23:14 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono

Sesungguhnya saya sendiri malas untuk membahas kasus covid-19 di Indonesia, kasus ini seolah - olah tidak akan habisnya di Indonesia. Alih-alih menurun malah terus bertambah setiap harinya. Saya sendiri tidak tahu, apakah data yang diberitakan setiap harinya sudah benar atau hanya rekayasa saja. Kalau melihat keadaan yang terjadi beberapa hari ke belakang dan melihat setahun pandemi ini di Indonesia, saya rasa jumlah kasus aktif di Indonesia ini ada dikisaran 5 sampai 7 juta kasus aktif, atau mungkin saja lebih, dengan melihat perilaku masyarakat Indonesia yang dablek dan masih banyak orang yang tidak percaya covid, tidak menutup kemungkinan pasca lebaran Indonesia bisa seperti negara India, dimana terjadi lonjakan kasus yang begitu besar.

Saya sendiri marah melihat masih banyaknya warga yang tidak peduli dan tidak sadar dengan pandemi ini, ya saya sendiri paham itu hak mereka untuk tidak percaya, tetapi at least hargai lah orang - orang yang sudah berjuang dan bertahan dalam setahun ini. 

Pemerintah sendiri juga sudah berupaya untuk menghimbau untuk tidak mudik pada tahun ini, tetapi tetap saja tidak dipatuhi oleh banyak masayarakat dengan alasan rindu keluarga di kampung, warga Jakarta sebanyak 1,5 juta berhasil lolos mudik di tahun 2021 ( https://jakarta.bisnis.com/read/20210512/77/1393267/15-juta-warga-jakarta-lolos-mudik-lebaran-2021 ).

Saya melihat video yang beredar luas di media sosial tentang ribuan pemudik berhasil menerobos penyekatan di daerah Karawang, dalam pikiran saya apakah rindu dengan keluarga harus seperti itu. Era sekarang sudah canggih dengan adanya berbagai media yang menyediakan layanan untuk melakukan kegiatan tatap muka secara virtual, ya saya tau bahwa tidak semua orang bisa menggunakannya, tetapi setidaknya telpon kan bisa. 

Dari video yang viral tersebut muncul lah  tanggapan dari warganet, ada yang mendukung para pemudik yang menerobos dan ada yang menyesalkan hal tersebut terjadi. Saya tidak memahami pola pikir yang mendukung pemudik menerobos penyekatan, apakah dengan dasar alasan rindu keluarga, dan takut tidak akan bertemu dengan orang tua di lebaran berikutnya. Kalau memang tidak bisa bertemu tahun depan karena kematian ya ikhlaskan saja karena kematian tiap orang tidak ada yang tahu. Jangan karena ketakutan, kemudian mudik, dan malah menimbulkan potensi kenaikan kasus dalam keluarga, tetapi biarlah yang sudah terjadi berlalu.Sekarang malah lonjakan pengunjung di Pantai Ancol di  hari kedua lebaran , memang hanya masyarakat Indonesia yang barbar. 

Saya memahami 1 tahun bertahan dalam kondisi seperti ini memang tidak enak. Rasa bosan dan tidak nyaman menghampiri kita untuk keluar, dan tak sadar kita saat sedang keluar melupakan protokol kesehatan. Tetapi cobalah untuk bertahan dalam ketidakpastian ini, jangan sampai Indonesia sama seperti India. Kurangilah keluar rumah untuk saat ini, karena lonjakan kasus terjadi di berbagai negara. Bantu pemerintah, jika semua bergerak berdasarkan ego tidak akan selesai pandemi ini. Taati PROKES.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun