Mohon tunggu...
Leo Kusima
Leo Kusima Mohon Tunggu... profesional -

Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto. berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dapatkah Prostitusi Dihapus?

28 April 2015   09:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang, entah pejabat, pemuka agama, pendeta, menganggap prostitusi adalah tidak bisa dihapus, umur prostitusi sama panjangnya dengan panjangnya kehidupan manusia.  NGAWUR BESAR?

Pertama, jika menurut kitab suci mereka, bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa, ini kehidupan manusia pertama di bumi, lah kalau ada pelacur, siapa yang jadi pelacur? Miss Hawa? pelacur merangkap istri?  ngawurkan?  Kemudian setelah ratusan tahun, ceritanya bumi sudah banyak manusia, lalu habis main bayar pakai apa?  pada jaman itu belum ada duit!

Dijaman perbudakan, wanita kalau bukan majikan, ya budak.  bagi budak wanita, jika majikan mau, tinggal diambil dan dipakai, mana perlu dibayar?  Ini bukan prostitusi.

Pada agak menengah dan akhir dijaman feodal, baru muncul pelacuran.  Mungkin sejarah manusia dicatat mulai jaman feodal, maka banyak yang menganggap, prostitusi berumur sama dengan umur sejarah manusia.

Tapi, benarkah demikian?  TIDAK!

Pada tahun 1950, setelah kemenangan Mao Ze Dong (partai komunis Tiongkok = PKT), menutup semua rumah bordir di Tiongkok (tidak seperti Ali Sadikin yang mendirikan kramat tunggak dan ahok yang mau membuat rumah bordir baru di depan rumahnya), kok bisa?

Mao Ze Dong adalah seorang pemimpin yang sayang rakyat (tidak seperti ahok yang sangat benci dan bermusuhan dengan rakyat miskin), dia tidak bisa terima rakyatnya (pelacur wanita tua/muda) hidup diperas oleh mucikari dan germo.  Dan baginya, prostitusi adalah suatu pemerasan antara manusia dengan manusia (exploitation de l’homme par l’homme).  Pada waktu itu, hampir semua pelacur dikuasai oleh para mucikari dan germo, sungguh suatu foto yang menyedihkan.  Dan mereka hanya dapat sesuap nasi (kecuali pelacur khusus orang kaya dan pejabat).

Pelacur dibebaskan dengan hukum, yang menyatakan germo dan mucikari TIDAK BERHAK MENGUASAI PELACUR lagi!  Dan pelacur diajari pikiran baru dan kemampuan bekerja di pabrik dan lain-lain.  Keadaan ini bertahan sampai Deng Xiao Ping mengambil alih kekuasaan Tiongkok yang menghalalkan hasil, tanpa melihat caranya (teori kucing hitam, yang bisa menangkap tikus adalah kucing yang terbaik, entah kucing hitam/jahat atau kucing putih/baik), dan terparah mulai dijaman Jiang Ze Ming, selain prostitusi, korupsipun menjalar karena Jiang Ze Ming sebetulnya bukan seorang komunis lagi.

Saya sangat geli, ketika radio Elshinta mengadakan Talk show dengan seorang pejabat Depsos, ada seorang pendengar mengucapkan bahwa komunislah yang mengajar prostitusi, free sex.  Sungguh orang yang tidak berilmu, prostitusi dan free sex sudah ada sebelum komunis lahir, bagaimana bisa komunis mengajar prostitusi?

Terus terang, mau membebaskan prostitusi bisa, tergantung pemimpinnya, tapi gubernur sekelas ahok yang tanpa idealisme moral, bukan kelasnya untuk membicara ini.  kelas ahok cuma bagaimana membuat rumah bordir yang mewah agar orang orang yang anti ahok serta para preman, pejabat, orang kaya serta para "pemuka agama",  suka suka kerumah bordir karena sudah aman dijaga satpol PP, sehingga tidak anti ahok lagi.  Kalau nuruti pikiran ngawur ahok, mungkin dia akan membangun daerah khusus narkoba, siapa yang memakai narkoba didaerah khusus ini tidak akan dituntut dan ditangkap polisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun