Mohon tunggu...
Money

Aramco dan Hegemoni Dolar

28 Februari 2017   14:28 Diperbarui: 28 Februari 2017   14:36 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.finance.am/am/news/34576

Tiongkok pun bertitah, bahwa Yuan baru tersebut tidak dapat ditukar dengan Dolar USA. Sadis-sadis empuk! Sadis bagi para taipan maupun negara pemegang Dolar, empuk bagi pembalasan Tiongkok.

Seluruh muka bumi saat ini dihadapkan dengan pilihan, menggunakan Dolar USA yang didukung minyak Saudi yang nyaris tak berharga lagi, atau Yuan China dengan kekuatan emas. Silahkan pilih!

Menyakitkan lagi, dengan Yuan baru, semua negara mempunyai opsi baru, namun segunung Dolar USA cadangan mereka tidak bisa diubah menjadi Yuan, karena jelas Tiongkok menolak, tak ingin Yuan emas mereka berubah menjadi gepukan Dolar kosong, apalagi China sendiri memiliki beberapa triliun cadangan dolar, ia sendiri ingin mengenyahkannya juga.

Seberapa besar keinginan berburu Yuan China? Tentu bergantung pada kapasitas transaksi dan perdagangan negara-negara dengan Tiongkok. Hakul yakin, dengan potensi pasar 2 miliar populasi, 1/3 penduduk muka bumi, menempatkan China dalam posisi teratas kepentingan ekonomi bilateral banyak negara. Jadi, Yuan Tiongkok adalah suatu yang tak terelakkan.

ARAMCO STRATEGI KESAKTIAN DOLAR

Tentu saja secara kasat mata, upaya Saudi memprivatisasi Aramco merupakan upaya memperoleh dana segar.

Namun dari rangkaian perseteruan di atas, dapat dengan mudah disimpulkan bahwa Aramco go public adalah siasat agar Dolar semakin sakti.

Dengan membeli saham Aramco, negara-negara dunia terikat dengan status quo petro dolar. Satu langkah bagi mengamankan Dolar dari serangan Rusia dan China.

Saat Dolar unggul maka USA jaya, demikian pula Arab Saudi, hegemoninya dibekingi oleh negara-negara yang kelak memiliki saham Aramco.

Efeknya, negara pemilik saham Aramco akan selalu berharap perusahaan tersebut stabil, mereka akan mendukung langsung dan tak langsung semua kebijakan Al Saud.

Termasuk kampanye perang yang menghancurkan Suriah dan Yaman. Ini menjadi ironi tragis, pundi keuntungan Aramco dipertahankan dengan mengorbankan ratusan ribu jiwa dari negara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun