Mohon tunggu...
Leo DwiMahardika
Leo DwiMahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Coretan Suka-Suka

Moody writter, but will give 100% for every word

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sedulurmu

16 September 2020   20:05 Diperbarui: 16 September 2020   20:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku iki yo koe,” sahutnya.

“Aku ra ngerti, koe sopo cok ngaku?”

“Kabeh sing bar kok lampahi iki mau koe yo sek urung paham? uwong sing ning padang rumput, kui koe, wong wedok sing gawe daster mau koe, sing nesu-nesu takon kui mau koe,”

Kuhempaskan tubuh di sudut ranjang, aku menangis sejadi-jadinya. Aku merasa bingung dengan penjelasan wanita ini. Mimpi tadi, orang-orang di dalamnya, pernyataan mereka, semua terngiang dalam pikiranku. Lalu wanita itu menghampiriku.

“Hei..koe ra perlu nangis, koe ra perlu putus asa, iseh enek aku sing nulungi awakmu, sing ono kangge awakmu, ojo ngroso dewe ojo tumindak olo mung mergo koe ngroso dewe, koe olo aku melu olo,”

Aku masih tidak mengerti dengan keadaan ini, lalu dengan suara serak kembali kupertanyakan kepada wanita itu.

“Sebenere koe kui sopo?” tanyaku

“Aku Sedulurmu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun