Mohon tunggu...
Leny Safira
Leny Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biasa

Seorang mahasiwa biasa yang ingin menjadi orang yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar Al Quran Tak Kenal Usia

16 Agustus 2021   13:15 Diperbarui: 16 Agustus 2021   13:15 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang muslim yang berpedoman dengan Al-Qur'anul Karim sudah pantasnya harus bisa membaca pedoman yang diikutinya. Namun tak jarang juga yang menjadikan islam hanya sebagai agama di KTP mereka, jangankan membaca ayat suci Al-Qur'an. Memegangnya sajapun kurasa tidak pernah.

Namun hal demikian tak terjadi pada warga desa Ngeposari, Semanu Gunungkidul. 

Di desa ini mereka begitu antusias dalam mengikuti kegiatan yang sedang kami adakan yaitu program BTA bersama Ibu-ibu, meskipun ini terdangarnya sanggar sederhana bahkan mungkin banyak orang yang mengira aneh. Mengingat orang yang sudah sepuh (tua) pasti sudah susah untuk melihat huruf-huruf hijaiyah yang terangkai. 

Tapi melihat lagi banyaknya masyarakat muslim yang sudah sepuh lupa cara membaca Al-Qur'an karena jarang diaplikasikan, padahal pahala yang didapatkan ketika membaca Al-Qur'an sangat luar biasa. Satu huruf yang terbaca saja sudah mendapat 10 kebaikan. 

Apalagi jika dibarengi dengan berada dimajlis ilmu untuk menuntut ilmu bagaimana cara membaca yang baik dan benar pasti pahalanya bukan hanya iti bukan?. Nah, pemahaman inilah yang kami ajarkan kepada para ibu-ibu agar selalu semangat menuntut ilmu walaupun usia mereka sudah renta bahkan sudah mempunyai cucu maupun cicit.

Memang tidak banyak yang ikut serta tapi setidaknya kami telah menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim untuk mengingatkan satu sama lain. Meskipun kami juga sadar diri bahwa ilmu yang kami miliki tidak seberapa bahkan mungkin ilmu kami sangatlah kurang. Namun kami yakin ilmu kami akan semakin bertambah jika kita mengajarkannya kepada orang lain.

Program ini kami laksanakan setiap satu minggu sekali karena mengingat banyak ibu-ibu yamg sudah sibuk dengan kegiatan yang ada didesa misal yasinan dan sebagainya. 

Ya, kami laksanakan pada hari Ahad malam Senin di rumah salah satu warga yang sukarela menawarkan rumahnya untuk dijadikan majelis ilmu. Kegiatannya dimulai sehabis sholat magrib sampai selesai, biasanya selesai ketika menjelang isya'. 

Kami mengajarkan dengan mendampingi satu persatu untuk membaca iqra' bagi ibu-ibu yang benar-benar lupa dan ingin memulai dari awal serta tadarus Al-Qur'an bagi ibu-ibu yang ingin dikoreksi bacaannya. 

Senang rasanya ketika melihat ibu-ibu masih semangat dalam menuntut ilmu. Rasanya diri ini merasa minder karena masih muda tapi semangatnya kalah dengan ibu-ibu.

Melihat senyuman mereka ketika kami benarkan bacaanya sungguh mengademkan hati kami. Merasa bersyukur dan bermanfaat bagi orang lain. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu saja namun anak-anak beliau juga diajak untuk mengikuti kegiatan ini. Semakin menambah ramai isaat majelis berlangung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun