Mohon tunggu...
Lensa Reza
Lensa Reza Mohon Tunggu... Administrasi - Penggembira

Bencilah aku sesukamu.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Terima Kasihku kepada Perempuan

30 April 2011   06:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima Kasih adalah kata yang tepat untuk para perempuan dari lubuk hati ku yang paling dalam, selain aku terlahir dari seorang perempuan, aku tentunya akan memiliki istri perempuan juga tentunya, tapi terima kasih ku tidak tertuju pada hal itu, tapi terlebih pada rasa sakit dan pahit yang kuterima dari para perempuan yang memandang ku dengan sebelah mata, setiap hari selalu aku berpetualang didunia percintaan mencari seorang perempuan yang mau menemani harmoni indahnya hidup, tapi tak kunjung datang, melihat kebelakang saat dulu aku memiliki seorang wanita idaman, yang dapat mengerti dan memahami diri ku apa adanya, tapi dia tak mengerti kebebasan ku, dia genggam erat cinta ku hingga cinta ku perlahan-lahan mati, dari situ aku pergi meninggalkannya dari situ aku mengerti bahwa selalu mengerti dan memanjakan perempuan tidak baik, karena tidak bisa mebuat dia mengerti arti hubungan yang dirajut bersama.

Berganti dunia, beralih waktu, berjalan maju, terus dan terus, mencoba mancari dan menemukan tambatan hati, mencoba memperdalam dan mengikat perlahan untuk menuju masa depan, tapi prinsip dan tujuan berbeda ternyata tak bisa mebuat penyatuan yang berarti, akhirnya kandas lagi ditengan jalan, dari situ aku mengerti bahwa seharusnya perbedaan bisa saling mengisi tanpa ego dari masing-masing individu, beralih lagi pergi mencari, menemukan seseorang yang mebuat ku nyaman selalu mebuat ku terbang dan kami seolah-olah terjerumus dalam jalan cinta yang mengharuskan kami menuju kehubungan yang serius, tapi suatu ketika dia pergi entah kemana tanpa sebab yang jelas dia membuat ku jatuh dan membuat ku remuk, tanpa ada tenaga aku mencoba bangkit menata ulang serpihan ini, dari situ aku belajar bahwa setiap terjatuh kita kan belajar bagaimana cara agar bangkit, bagaimana cara menyembuhkan luka, dan bagaiamana mebuat agar itu takterulang kembali, sebelum mampu ku melangkah maju, aku dibantu oleh seorang perempuan yang menurutku terlalu dingin dia membantu, terlalu sadis dia mengangkatku, tapi aku mencoba mengikuti nya dan aku berusaha agar aku tak terbang lagi dan maju bersama nya, hanya ingin berdiri tegap sambil melihat apakah dia memang seseorang yang bisa bersama ku melaju kedepan, atau kah dia hanya akan menuatku mati dalam penyiksaan, dari situ aku belajar mengamati mendalami dan mencoba memahami, setiap rasa sakit dan pahit selalu aku dapatkan dari perempuan, maka dari itu aku selalu berterimakasih pada mereka yang telah memberiku pelajran dengan sangat serius hingga aku mengerti. Terimakasih perempuan

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun