Mohon tunggu...
LENI MELINDA FAUZIAH
LENI MELINDA FAUZIAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Kepribadian aku anaknya pendiem mau ngomong kalau di ajak ngobrol lalu hoby aku lebih ke olahraga seperti berenang,sepeda,lari

Selanjutnya

Tutup

Diary

Niat dan Talbiyah Mengantarkanku ke Rumah-Nya

29 September 2022   09:30 Diperbarui: 29 September 2022   09:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada bulan November aku dan kedua orang tuaku berniat untuk melaksanakan ibadah umroh dibulan Desember lalu semakin hari kami pantau ternyata covid-19 tidak kunjung membaik dan di kerajaan arab pun masih membatasi negara negara yang masih banyak terjangkit covid termasuk Indonesia.

namun negara tetangga yaitu Malaysia dan singapur telah diperbolehkan untuk menunaikan ibadah umroh tanpa isoman di hotel dan Indonesia.

 pada bulan Januari sudah diperbolehkan namun diutamakan untuk orang orang yang tertunda keberangkatannya jadi kita dipending.

lalu ada kabar dari travel yaitu dari paman ku sendiri kami dikabarkan berangkat pada pertengahan bulan Maret dan ternyata rencana Allah berkata lain ditanggal 18 Maret mama ku terkena serangan jantung koroner.

kejadian itu dipukul 3 dini hari  aku panik saat melihat mama ku yang sudah bercucuran keringat dingin yang sangat banyak keluar dari tubuhnya aku nangis seraya mengelapkan air keringat mama bapak langsung pergi untuk mengambil mobil dan bergegas membawa mama ke IGD.

saat itu kami berangkat pukul setengah 4 dini hari menuju rumah sakit sesampai disana mama langsung diperiksa keseluruhan hatiku teriris saat aku memandang kabel kabel peralatan rumah sakit yang menempel di tubuh mamah tangisku pecah kembali aku tak tahan aku pergi sambil menunaikan shalat subuh .

di mushola aku menangis di tembok rumah sakit rasa takut yang sangat menggebu-gebu hatiku dan disaat aku menunaikan shalat tangisku kembali pecah punggungku bergetar hebat dan aku gagal untuk sholat jadi aku mengulanginya kembali sambil mengahapus air mata untuk kuat menahan air mata kembali .

setelah selesai tiada henti aku berdoa kepada sang pencipta untuk menyelamatkan mama yang sedang terbaring lemah di atas ranjang IGD setelah itu aku mencoba untuk menegarkan diriku dan mencoba untuk tenang saat mengahadapi mamah dan waktu aku kembali ke ruang IGD bibi mamang dan kakek ku telah sampai mereka sangat kaget karena tidak ada dikeluarkan kami yang mempunyai penyakit jantung.

tetapi menurut perkataan suster penyakit jantung bukan berasal dari keturunan saja bisa disebabkan dari faktor lain mislnya pikiran, makanan, kecapean menurut suster dan memang mamah kemarin sedang cape dan mungkin ada beban dalam pikirannya dan membuat mamah drop dan dokter menyarankan untuk langsung ditindak / operasi pasang ring agar cepat selamat.

tanpa pikir panjang aku langsung bilang ke suster "sus lakukan yang terbaik untuk mama jika memasang ring jalan terbaik lakukanlah segera mungkin" itu perkataan ku kepada suster dan suster menjawab.

" baik de tetapi mamah Ade harus dipindahkan ke rumah sakit besar seperti bromeus, Immanuel, Hasan Sadikin, dan rumah sakit besar lainnya de dan kami harus menelepon pihak rumah sakitnya untuk menanyakan adakah jadwal kosong untuk tindakan operasi ini" lalu aku menjawab kembali "cari saja yang kosong sus yang cepat untuk menangani mamah karena mamah selalu mengeluh dadanya sakit terus Leni khawir sus".

suster:" baik kita hubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu".

Lalu pada jam 5 sore ada kabar dari rumah sakit cimbeuluit di Bandung ada jadwal untuk operasi mereka siap menangani mamah, mamah pun dilarikan ke rumah sakit itu mamah ditemani bapak karena aku disarankan untuk pulang oleh kakek dan bibiku karena mereka takut akupun ikut sakit jika mememani mama dirumah sakit jadi aku menunggu mamah dirumah dengan perasaan yang tidakk karuan.

rasa takut akan kehilangan menyelimuti diriku aku anak tunggal jadi sangat wajarkan dan dihari Sabtu pagi mama langsung ditindak Alhamdulillah Allah lancarkan dalam operasi Alhamdulillah sangat amat banyak terimakasih kepada Allah telah menyelamatkan nyawa wanita hebat dalam hidupku.

tiada henti berucap syukur dan dihari minggu pun mamah sudah diperbolehkan pulang oleh dokter hanya mamah harus bisa mengontrol emosi, rasa senang beserta pikiran, makanan yang banyak lemak dan gorengan mamah harus menjaga itu tetap seimbang dan masa pemulihan cukup aneh ya karena mama susah untuk beradaptasi.

namun kelamaan sudah terbiasa 1bulan pemulihan dibulan puasa dan Alhamdulillah mamah kuat tidak ada bolong puasanya dan pada bulan puasa kami berdua sibuk menyiapkan keberangkatan.

Alhamdulillah kami tetap memaksaan untuk berangkat ibadah umrah setelah iduk Fitri tetapi bapak tidak jadi ikut karena uangnya telah dipakai untuk operasi mamah dan uang sisanya cukup untuk 2orang berangkat dan bapa mengalah untuk tidak ikut umrah dan menjaga rumah tapi bapa telah mengizinkan kami berdua berangkat dan mamah pun telah berkonsultasi bersama dokternya diperbolehkan atau tidak.

dan Alhamdulillah diperbolehkan jadi kami siap berangkat ohya tepat saat idul Fitri aku berumur 17 tahun sungguh sangat menyenangkan karena besoknya aku berangkat umrah itu bisa dibilang hadiah dari Allah dimana umurku yang memasuki fase naik ke remaja aku diizinkan mendatangi rumah Allah pusatnya kiblat bangunan yang indah puluhan juta orang menginginkan pergi kesana.

suara gemuruh talbiyah saat dalam perjalanan Isak tangis ku tidak terbendung aku menangis haru dalam perjalanan menuju Mekkah dan Alhamdulillah diusia muda aku telah diundang oleh Allah untuk pergi kerumahnya tiada henti berucap syukur atas nikmatnya yang telah Allah berikan padaku.

Jika kalian telah berniat bagus insyaallah akan cepat untuk Allah undang ke rumahnya sering seringlah Bertalbiyah setelah sholat perbanyak sholawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun