Semua orang pasti ingin selalu sehat. Kalau pun sakit, pasti inginnya segera sembuh. Percaya deh, sakit itu nggak enak, semua aktivitas jadi terganggu. Belum lagi kalau kita punya segudang tanggung jawab. Meskipun demikian, hanya karena ingin segera sembuh, jangan lantas minum obat sesuka hati ya.
Sejak si kecil lahir, sudah beberapa kali kami sowan ke Bu Dokter. Penyebabnya macem-macem, mulai karena batuk demam pilek, masalah THT, bisul di kepala, hingga gangguan pada perkembangan motorik. Pada sebagian besar kunjungan itu, kami dibekali beberapa obat untuk diminum maupun dioleskan.Â
Soal obat, ada pengalaman yang masih membekas di benak saya hingga saat ini. Entah karena terlalu lelah seharian mengantre di rumah sakit, saya mendadak lupa bagaimana cara menggunakan obat yang  diberikan apoteker. Untungnya, waktu itu suami sempat ikut mendengarkan penjelasan apoteker dan membantu mengingatkan kembali. Sejak itu, kami selalu berusaha sebisa mungkin selalu berdua ketika apoteker menjelaskan obat yang diberikan.
Sebagai ibu yang ingin terus belajar, saya mengikuti acara Temu Blogger Kesehatan yang diadakan di Yogyakarta pada 21 November 2017 lalu. Tema yang diusung adalah Cermat Menggunakan Obat. Menurut saya, ini adalah event yang sangat penting dan bermanfaat, khususnya bagi saya yang haus dengan berbagai informasi kesehatan. Â
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
Selaku Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH, menyampaikan beberapa hal yang sangat penting. Ia mengatakan bahwa saat ini terjadi Transisi Epidemiologi, yaitu perubahan pola penyakit terkait faktor perilaku. Pada 1990, misalnya penyakit menular seperti ISPA, TB, dan diare mendominasi. Pada 2010, yang justru semakin banyak adalah penyakit tidak menular seperti stroke, kecelakaan, jantung, kanker, dan diabetes. Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat, sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, minum alkohol, merokok, BAB sembarangan, dan polusi udara.
Oleh karena itu, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, dimulailah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Tujuannya adalah supaya kesehatan terjaga, lingkungan bersih, produktif, dan biaya berobat berkurang. Ada setidaknya 6 cara untuk mewujudkan GERMAS. Pertama, meningkatkan aktivitas fisik. Kedua, meningkatkan perilaku hidup sehat. Ketiga, menyediakan pangan sehat dan percepatan gizi. Keempat, meningkatkan pencegahan dan deteksi dini penyakit. Kelima, meningkatkan kualitas lingkungan. Keenam, meningkatkan edukasi hidup sehat. Namun, pada 2017 ini, ada 3 fokus yang digalakkan yaitu melakukan aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta memeriksa kesehatan secara berkala.
Praktisnya begini. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, cobalah melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, makanlah sayur dan buah (masukkan dalam menu sehari-hari), dan periksa kesehatan 6 bulan sekali (cek tekanan darah, cek kadar gula darah, cek kolesterol, tes darah lengkap di laboratorium, cek lingkar perut, dan deteksi dini kanker leher rahim untuk perempuan).
Nah, terkait dengan itu, ada pula GEMA CERMAT atau Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Hal ini dilatarbelakangi oleh masalah penggunaan obat di masyarakat yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan informasi tentang obat resep dokter. Akibatnya, banyak pasien yang tidak patuh pada resep dokter, baik durasi penggunaan maupun dosisnya. Ada pula mispersepsi tentang obat generik, yaitu menganggap obat murah tidak manjur. Selain itu, ada pembelian obat keras secara bebas tanpa resep dokter.
GEMA CERMAT dikaitkan dengan 5 hal penting yaitu cara memilih obat, cara mendapatkan obat, cara menggunakan obat, cara menyimpan obat di rumah, dan cara membuang obat.
