Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Supaya Tidak Stres, Ibu Bekerja Juga Butuh Olahraga

4 November 2017   08:30 Diperbarui: 4 November 2017   11:01 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.pixabay.com

Rutinitas ibu yang bekerja "8 to 4" seperti saya bisa dibilang cukup monoton sehingga kadang-kadang terasa menjenuhkan. Bagaimana tidak, setiap hari harus melakukan hal yang sama, mulai Senin hingga Sabtu, dari pagi sampai malam. Tak heran, pada Minggu dan hari-hari libur lainnya, saya lebih memilih untuk beristirahat saja di rumah.

Tepar. Mungkin kata itu paling tepat menggambarkan kondisi saya pada akhir pekan. Rasanya, tak ada lagi tenaga yang tersisa untuk melakukan kegiatan apa pun. Jangankan berolahraga, merawat diri, atau hal-hal semacamnya, untuk bangun saja rasanya badan sudah pegal tak karuan. 

Akan tetapi, katanya, life must go on. Tidak boleh berhenti menjalani hidup hanya karena rasa lelah dengan aktivitas sehari-hari. Apalagi karena sudah dikaruniai anak, tanggung jawabnya double dan bukan hanya untuk diri sendiri. Makanya, ingin beristirahat sepanjang hari, leyeh-leyeh sambil selonjoran, atau mungkin spa di salon, itu agak mustahil dilakukan, bahkan pada akhir pekan. Alhasil, rasa lelah menumpuk sedemikian rupa, baik lelah fisik maupun lelah secara psikologis.

Ibu Bekerja Rentan Stres

Sebenarnya, bukan hanya ibu bekerja yang rentan stres, ibu rumah tangga juga. Bahkan, bukan hanya ibu-ibu, bapak-bapak juga bisa stres. Tapi, kali ini saya akan langsung membahas ibu bekerja. Suatu hari, seorang teman "curhat colongan" ketika kami sedang berkumpul. Ia mengaku, tubuhnya sering merasa lemas tanpa sebab yang jelas. Beristirahat sudah, minum vitamin sudah, tapi tetap saja tidak berdampak apa-apa. Faktanya, kelelahan itu seperti menetap. Kondisi itu mengganggu, baik ketika ia bekerja maupun saat di rumah. Ia menjadi gampang marah dan tersinggung, bahkan tak bersemangat menjalani hari.

Menurut beberapa sumber yang saya baca, rasa lelah seperti ini bisa jadi merupakan gejala stres atau depresi. Bukan hanya karena terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi mungkin saja karena kurang piknik. Intinya sih kebosanan akut yang butuh dicari solusinya. 

Sebenarnya, ibu bekerja wajar saja mengalami stres. Saya juga merasakannya. Ketika urusan rumah tangga digabung dengan tuntutan target di tempat kerja, hasilnya tentu bisa diprediksi. Nggakenaknya, jika salah satu di antaranya tidak berjalan lancar, bisa berdampak pada yang lainnya. Misalnya, ketika ibu stres karena pekerjaan di kantor tak kunjung selesai, hal itu bisa memengaruhi mood ketika sudah tiba di rumah. Begitu pula sebaliknya. Kalau sudah begini, tak heran kalau ibu sering marah, mudah tersinggung sehingga membuat suasana di rumah menjadi kurang harmonis. 

Olahraga Sebagai Solusi

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres. Salah satunya, dengan berolahraga. Ya, mudah (dan murah) sekali ternyata! Mengapa demikian? Faktanya, olahraga merupakan salah satu bentuk "stres" pada fisik. Ketika tubuh dibiasakan mengalami "stres" dengan olahraga, tubuh akan mudah beradaptasi dengan berbagai bentuk stres lainnya. Olahraga yang dilakukan secara rutin juga berkaitan dengan penurunan aktivitas saraf simpatik dan hypothalamic-pituitary-adrenal. Inilah sistem di dalam tubuh yang merespons stres. 

Manfaat olahraga lainnya adalah menurunkan kadar hormon kortisol dan epineprin yang diproduksi tubuh pada saat mengalami stres kronis. Pada kondisi biasa, kedua hormon ini sebenarnya baik karena membantu tubuh untuk berjuang di bawah tekanan. Tapi, ketika kadarnya sudah berlebihan, efeknya menjadi kurang baik. Nah, menurut penelitian, aktivitas olahraga dapat menurunkan hormon ini, sekaligus meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan. 

Masalahnya, berolahraga bagi ibu bekerja tidak semudah itu. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, setidaknya menurut pengalaman saya sendiri. Pertama, mengatur waktu yang tepat. Bagi ibu yang tidak memiliki asisten rumah tangga atau anggota keluarga lain yang tinggal di rumah, sangat repot melakukan kegiatan lain. Biasanya, menjaga dan menemani anak selalu menjadi prioritas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun