Mohon tunggu...
Leni Fatma
Leni Fatma Mohon Tunggu... Penulis - Mengubah luka menjadi aksara

Membias luka dengan menulis, membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Kardi

10 Juli 2020   16:23 Diperbarui: 10 Juli 2020   16:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ditengah pandemi COVID19 seperti sekarang ini. Perekonomian di Indonesia dalam keadaan tidak stabil. Bukan saja secara global di Indonesia. Dalam setiap keluargapun demikian. Ada kepala keluarga yang menganggur akibat diPHK di perusahaan tempatnya bekerja, ada yang dagangannya tidak laku seperti biasanya. Bahkan ada yang tidak punya lapak lagi untuk berjualan.

Sebut saja Pak Kardi. Beliau ini adalah penjual ketoprak di pusat kuliner di daerah Jakarta. Pak Kardi biasa menjajakan ketopraknya setiap hari dari pagi hingga petang. Namun dalam keadaan seperti ini, mengharuskan tempat berdagangnya ditutup dalam waktu yang tidak bisa di tentukan, guna memutus penularan COVID19.

Karena sudah hampir dua Minggu pak Kardi tidak lagi berjualan. Pak Kardi menyulap gerobak ketopraknya menjadi gerobak es. Pak Kardi memutuskan untuk berdagang es degan keliling.

Atas izin Allah, pak Kardi mampu mencukupi kehidupan sehari-harinya. Meskipun dengan dagangan yang berbeda.

Pada suatu ketika, pak Kardi berfikir untuk berjualan bubur ayam saja. Karena selain mudah. Bubur ayam juga banyak diminati, dan bisa menumpang di depan rumah dekat jalan, sehingga tidak perlu berkeliling lagi seperti berjualan es degan.

Namun sayang sungguh sayang. Karena berkurangnya aktivitas diluar rumah ditengah pandemi, jarang ada yang membeli buburnya. Banyak warga yang memilih membuat sarapannya sendiri karena mumpung di rumah.

Pak Kardi pun kembali menjual ketoprak,  menempati lapak jauh dari rumahnya yang, kebetulan  kosong.

Namun naas, hanya seminggu Pak Kardi berdagang. Suatu ketika, saat pak Kardi hendak berdagang di lapaknya. Lapak tersebut di tempati oleh orang lain dengan dagangan yang sama yakni ketoprak. Pak Kardi pun mengalah, pulang dengan membawa dagangan yang masih utuh tidak jadi berjualan.

Tidak pantang menyerah, Pak Kardi mencari lapak baru untuk berdagang.

Atas izin Allah pak Kardi menemukan lapak baru. Namun, beberapa pekan berjualan. Pak Kardi mesti libur beberapa hari, karena lokasinya ada pasien baru yang terjangkit COVID19. Setelahnya pak Kardi di perbolehkan lagi berjualan. Semoga pak Kardi slalu diberikan rezeki yang halal dan diberikan kelancaran dalam mencari rezeki. Aamiin.

Demikian cerita pak Kardi, semoga bisa di petik hikmahnya. Sebab Allah slalu memberikan jalan bagi hambanya yang mau berusaha, tidak berputus asa. Maa syaaAllah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun